Liputan6.com, Jakarta - Kebakaran mobil yang masih sering terjadi, kebanyakan masih karena kecerobohan pemilik. Salah satunya lantaran meninggalkan korek api gas di dalam mobil, ketika mobil terparkir atau ditinggal.
Dijelaskan Anjar Rosjadi, Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM), meskipun korek api gas memiliki bentuk yang kecil, tapi bisa jadi berbahaya.
Advertisement
Baca Juga
"Korek api gas, ditaruh di tempat yang terkena panas matahari. Jika sudah begitu, lama-lama korek gas bisa pecah dan bisa jadi sumber kebakaran," jelas Anjar melalui sambungan telepon saat berbincang dengan Liputan6.com, Kamis (4/1/2018).
Ia melanjutkan, tempat yang biasa terkena panas seperti di dekat jendela dan juga di dashboard. "Apalagi korek gas yang jelek, yang tembus pandang. Kalau sudah pecah itu bisa jadi sumber api," ucapnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Selanjutnya
Sementara itu, menurut Rocky Yonathan, KA Bengkel Auto2000 Kebayoran Lama, faktor kecerobohan pemilik kendaraan yang bisa menyebabkan kebakaran juga, seperti meninggalkan lap di ruang mesin, dan kap ditutup.
"Ada juga kasus ketika mengelap mobil dan meninggalkan kanebo di mesin. Saat kanebo kering dan suhu mesin panas bisa kebakaran," katanya.
Kebakaran mobil juga bisa dari bahan kimia yang ditaruh di mobil, seperti tiner atau jeriken minyak.
"Bisa juga karena lighter, karena saat lighter digunakan harus dipencet dan saat sudah siap digunakan lepas sendiri. Nah, saat kondisi lighter tidak bagus alias ada kerusakan, lighter bisa terpental dan mungkin saja mengenai bahan yang mudah terbakar, seperti tisu yang sering diletakkan di konsol tengah," pungkasnya.
Advertisement