Motor Juga Bisa Overheat, Berikut 5 Cara Menanganinya

Dengan perkembangan teknologi mesin motor, maka pabrikan membuat sensor seperti ECU atau Electronic Control Unit yang menyelaraskan kinerja komponen pendingin mesin secara optimal.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 01 Apr 2018, 18:18 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2018, 18:18 WIB
Mekanik bengkel Honda sedang melakukan service sepeda motor.
Mekanik bengkel Honda sedang melakukan service sepeda motor.

Liputan6.com, Jakarta Tak hanya pada mobil, istilah overheat atau mesin cepat panas secara berlebihan juga bisa terjadi pada sepeda motor. Overheat biasanya terjadi saat mesin masih dalam kondisi ON, namun tak memiliki tenaga.

Dilansir Honda Cengkareng, jika dalam kondisi overheat, biasanya sepeda motor tetap tidak berkutik saat gas ditarik semakin dalam.

Adapun overheat sendiri adalah tingkat suhu yang melewati batas normal pada komponen mesin. Penyebab overheat secara teknis lantaran sirkulasi oli mesin yang terhambat, serta hilangnya pendingin pada kinerja mesin.

Akan tetapi dengan perkembangan teknologi mesin motor, maka pabrikan membuat sensor seperti ECU atau Electronic Control Unit yang menyelaraskan kinerja komponen pendingin mesin secara optimal. Salah satunya dilakukan Honda.

Adapun berikut 5 hal yang perlu diperhatikan supaya mesin motor Anda tidak overheat :

1. Teratur Mengganti Oli

Oli sangat berperan penting dalam mesin. Oli berfungsi sebagai pelumas untuk meminimalisir gaya gesekan antar komponen yang berpotensi menyebabkan kerusakan. Selain itu oli juga berguna untuk mengontrol suhu di dalam ruang mesin.

Mengganti oli secara teratur akan membuat mesin lebih awet serta dapat bekerja secara optimal. Untuk itu periksakan kondisi mesin sepeda motor Anda di bengkel resmi secara berkala. Pastikan oli bisa mengalir lancar dalam melumasi piston, klep, noken as, dinding silinder, dan komponen-komponen yang lainnya.

Untuk mengetahui pergantian oli secara rutin dapat dilihat pada halaman mengapa Anda harus mengganti oli secara rutin

 

2. Sesuaikan Pilihan Oli

Banyak pengguna motor yang masih belum memahami pilihan oli ini. Pada buku petunjuk penggunaan oli untuk motor, sudah disertakan jenis dan tipe oli yang dianjurkan untuk mesin motor. Oli yang sesuai dengan spesifikasi mesin akan membantu mesin bekerja dengan maksimal.

Pastikan Anda memilih oli yang cocok sesuai jenis motor Anda.

 

3. Setel Kerapatan Piston

Posisi piston dalam silinder yang terlalu rapat akan membuat seher dan piston tidak bisa bergerak secara leluasa dan dapat menghambat saluran pelumasan oli. Hal ini dapat dipastikan bisa membuat mesin menjadi cepat panas.

Hal yang sama juga dapat menyebabkan piston berpotensi merusak blok mesin. Apabila setelan piston tidak sesuai, lebih baik bawa ke bengkel resmi untuk mendapatkan setelan yang sesuai dengan standar pabriknya.

4. Periksa Kinerja Kipas Radiator

Komponen ini berfungsi mengalirkan udara segar melewati sirip-sirip radiator dan mendinginkan suhu air radiator atau water coolant. Kipas radiator akan berputar sesuai instruksi dari sensor yang mengabarkan kalau mesin dalam kondisi panas berlebih. Jika motor Anda sudah tua dan tidak ada kipas radiator, sebaiknya segera pasang agar membantu pendinginan mesin.

 

5. Periksa Cairan Pendingin

Cairan pendingin ini lebih kenal dengan nama water coolant. Cairan ini didistribusikan ke radiator mesin untuk mendinginkan mesin motor ketika digunakan.

Kejadian yang sering terjadi yaitu berkurang cairan pendingin ini, biasanya terjadi akibat tidak terkontrol oleh pengguna motornya. Padahal mengecek water coolant sangat disarankan, terlebih ketika dirasa motor sudah melakukan perjalanan yang cukup jauh.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya