Jangan Sembarangan Pakai Cruise Control, Ini Alasannya

Berkendara dengan mengaktifkan cruise control akan lebih rentan terkena efek hydroplanning. Sebab, cruise control berfungsi untuk menjaga kecepatan tetap stabil.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Jul 2018, 14:02 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2018, 14:02 WIB
Penemu Fitur Cruise Control Mobil Ternyata Tuna Netra
Ralph Teetor, merupakan sosok penemu fitur cruise control. Ia diketahui sebagai seorang teknisi yang tak bisa melihat atau tuna netra.

Liputan6.com, Jakarta - Berkendara dengan mengaktifkan cruise control akan lebih rentan terkena efek hydroplanning. Sebab, cruise control berfungsi untuk menjaga kecepatan tetap stabil. Saat dirasa kecepatan menurun atau akan bertambah, fitur ini kan menambah gas atau mengerem dengan sendirinya.

Saat terjadi hydroplanning, kecepatan akan menurun dan komputer memerintahkan untuk berakselerasi secara otomatis. Efeknya? Ban makin kehilangan traksi.

Lalu, bagaimana agar terhindar dari hydroplanning?

Jaga kecepatan dan cek kondisi ban baik tekanan maupun kondisi tapaknya. Waspadai genangan air dan matikan cruise control saat cuaca hujan.

Jika memungkinkan pada jalan satu arah yang memiliki lebih dari satu lajur, hindari sisi jalan yang lebih rendah. Angkat kaki dari pedal gas saat terasa mobil menjadi aneh saat melewati genangan air.

Jangan injak rem dengan keras, karena bisa membuat ban semakin kehilangan grip. Terakhir pegang kuat-kuat lingkar kemudi, jangan bermanuver.

Sumber : Otosia.com

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Mengenal Hydroplanning, Ancaman Maut Saat Musim Hujan

Berkendara di jalanan basah memang berbahaya. Sehebat apa pun teknologi yang dimiliki mobil, kondisi jalan yang tak bisa ditebak pun kadang tak bisa dihindari.

Maka, jika berkendara dalam kondisi ini kelihaian dan ketenangan sang pengemudi cukup bisa membantu mencegah terjadinya kecelakaan. Salah satu faktor penyebab terjadinya kecelakaan, terutama saat kondisi jalan sedang basah dan licin adalah aquaplanning. Istilah ini juga biasa dikenal dengan hydroplanning.

 

 

 

Gejala terjadinya hydroplanning muncul saat ban tidak bisa memberikan cengkraman yang maksimal. Hal ini karena ada sesuatu yang menghalangi tapak ban untuk bertemu dengan permukaan jalan. Air yang berada permukaan jalan membuat hal ini bisa saja terjadi.

Lalu apa efeknya?

Jika Anda pernah merasakan hal yang berbeda saat melintasi genangan air saat kecepatan tinggi, seperti kecepatan tiba-tiba berkurang atau bahkan hilang kendali sama sekali yang bisa membuat kecelakaan, itulah yang disebut hydroplanning. Ban kehilangan traksi karena melindas air di kondisi yang tidak tepat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya