Kenali 5 Ciri Mobil Bekas Banjir yang Harus Dihindari

Saat hendak membeli mobil bekas (mobkas), banyak kondisi kendaraan yang sebaiknya dihindari. Salah satunya, mobil bekas banjir yang pastinya bakal mendatangkan kerugian yang cukup besar

oleh Arief Aszhari diperbarui 21 Agu 2018, 09:04 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2018, 09:04 WIB
Pemandangan Mengerikan Usai Banjir Bandang Hantam Maryland
Sebuah mobil dipenuhi pasir usai tersapu banjir bandang yang melanda Ellicott City, Maryland, Amerika Serikat, Senin (28/5). (AP Photo/David McFadden)

Liputan6.com, Jakarta - Saat hendak membeli mobil bekas (mobkas), banyak kondisi kendaraan yang sebaiknya dihindari. Salah satunya, mobil bekas banjir yang pastinya bakal mendatangkan kerugian yang cukup besar meskipun sudah dilakukan servis besar oleh pemilik sebelumnya.

Nah, saat membeli mobkas, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar tidak memilih mobil bekas banjir.

Berikut, lima cara mendeteksi mobil bekas banjir seperti dirilis Oto.com:

1) Cek Lokasi Asal Mobil

Hal terpenting dan merupakan yang sangat mendasar, Anda dapat mencoba mengorek informasi dari STNK dengan melihat alamat pemilik sebelumnya, untuk mencari tahu daerah tempat tinggal sang pemilik merupakan salah satu lokasi rawan banjir atau tidak. Memang tidak semua mobil di daerah rawan banjir pasti pernah terendam, tapi hal ini harus menjadi pertimbangan.

2) Cium Aroma Mobil

Cara berikutnya adalah dengan memasuki area kabin karena salah satu tanda bekas banjir yang paling sukar dihilangkan adalah bau atau aroma tak sedap di sektor kabin.

Apabila tercium aroma tak wajar, seperti bau apek atau bau wangi berlebihan hasil dari penggunaan zat penghilang bau kabin, pewangi ruangan kabin atau bau kopi (yang dipercaya menghilangkan aroma tak sedap), juga bisa menjadi indikasi bahwa mobil tersebut pernah terendam banjir.

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

Selanjutnya

Menikmati Layanan Mobil Mewah untuk Tamu Hotel di Jakarta
Interior BMW seri 7 yang dibuat untuk tamu saat peluncuran BMW Premium Shuttle Shangri-La Exclusive Staycation di Jakarta, Selasa (10/7). Program kerjasama ini untuk tamu sebagai paket menginap dan tranportasi di wilayah Jakarta. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

3) Cek Interior Kabin

Pengecekan berikutnya yang bisa Anda lakukan adalah pada sektor bagasi mobil hingga ke balik karpetnya, dimana sebagian mobil menyimpan ban cadangan di dalamnya, karena daerah tersebut juga termasuk yang sering terlewat saat dibersihkan, dan jika memungkinkan periksa bagian di balik karpet interior mobil walaupun sedikit sulit untuk melakukan hal ini. Kondisi kain pembungkus jok dan karpet sendiri juga bisa diperiksa untuk noda, dan apabila sudah diganti bisa ditanyakan alasannya.

Oh ya, bagian karet pintu yang menempel pada bodi juga layak untuk Anda perhatikan, dengan melepasnya dan mencari bekas pasir atau lumpur yang masih tersisa. Selain itu, daerah-daerah seperti di bawah dan dashbosrd, kabel-kabel, dan bagian tersembunyi lainnya juga wajib dicermati. Apabila menemukan bekas pasir, tanah, maupun noda air, ada kemungkinan mobil bekas banjir.

4) Berembun

Kemudian coba perhatikan dengan seksama bekas uap air yang menjadi seperti embun yang menempel pada bagian seperti pada kaca dalam rumah lampu, baik itu di depan maupun belakang. Jika terdapat embun padahal kondisinya masih bagus atau belum retak maupun pecah, besar kemungkinan air banjir pernah merendam mobil tersebut.

Selanjutnya

karat pada mobil
Ilutrasi karat pada mobil. (Insta Finish)

5) Cek Fisik Mobil

Anda juga bisa mencoba mencari tanda-tanda bekas banjir seperti karat dan noda pada fisik kendaraan. Walaupun pemilik sebelumnya sudah pernah membersihkan dan melakukan servis besar, ada kemungkinan sejumlah kecil area luput dari pembersihan. Salah satu bagian yang bisa Anda deteksi sendiri adalah dari sisi-sisi dinding area mesin, apakah ada noda bekas terendam air atau tidak. Karena noda pada bagian tersebut biasanya cukup sulit untuk dihilangkan, bahkan mungkin harus mengalami pengecatan ulang untuk menghapusnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya