Minimalisir Kecurangan Takaran BBM, Pertamina Digitalisasi Sistem SPBU

PT Pertamina menggandeng PT Telkom Indonesia untuk mendukung digitalisasi secara bertahap pada 5.518 SPBUli

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Sep 2018, 17:42 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2018, 17:42 WIB
Harga Pertamax Naik
Aktivitas pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU Abdul Muis, Jakarta, Senin (2/7). Pertamina (Persero) secara resmi menaikkan harga Pertamax Cs akibat terus meningkatnya harga minyak dunia. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina menggandeng PT Telkom Indonesia untuk mendukung digitalisasi secara bertahap pada 5.518 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di seluruh Indonesia. Kerja sama ini dilakukan demi meningkatkan transparansi dan keakuratan data pasokan, serta konsumsi BBM di setiap SPBU.

Berkat data yang realtime, kepastian stok pun bisa dikelola lebih baik dan efisien. Digitalisasi, juga dinilai memudahkan Pemerintah memantau dan mengawal penyaluran BBM khusus penugasan. Sebab, proses distribusi dapat terekam dengan akurat di dalam sistem.

“Tujuan utama Digitalisasi SPBU ini untuk meningkatkan pelayanan Pertamina kepada konsumen. Penghitungan pendapatan dari penjualan BBM di setiap SPBU, juga lebih cepat dan akurat. Digitalisasi SPBU pun, menjamin tak ada kecurangan dalam penyaluran BBM,” jelas Menteri BUMN Rini Soemarno dalam keterangan resminya.

Direktur Pemasaran Retail Pertamina Mas’ud Khamid mengungkapkan, digitalisasi SPBU merupakan upaya Perseroan untuk memperbaiki sistem dan melayani secara maksimal.

Dikatakan, Pertamina juga mendukung program Pemerintah dalam Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) atau cashless society, melalui pembayaran digital.

“Pertamina, melalui lebih dari 5.000 SPBU yang tersebar di seluruh Indonesia, memahami tuntutan dan gaya hidup pelanggan saat ini yang serba digital, cepat dan tepat. Melalui sistem digital, diharapkan pengawasan stok dan distribusi bahan bakar minyak (BBM) lebih efektif,” papar Mas’ud.

 

Saksikan Juga Video Pilihan di Bawah Ini:

Selanjutnya

Bagaimana penerapan digitalisasi SPBU ini? Caranya, berupa penyediaan infrastruktur digital SPBU, Data Center dan Connectivity di 5.518 SPBU atau 75.000 nozzle di seluruh Indonesia, hingga pemeliharaan (maintenance) selama jangka waktu perjanjian. Keuntungannya buat konsumen, SPBU tak bisa main-main dengan takaran BBM. Sebab semuanya diawasi secara realtime.

Melalui digitalisasi SPBU, Pertamina dan Telkom juga sepakat mengembangkan platform penyaluran BBM. Gunanya untuk memantau stok BBM di tangki penyimpanan SPBU, jumlah BBM yang dikeluarkan melalui nozzle dan revenue penjualan BBM.

Sesuai kesepakatan, proses implementasi digitalisasi SPBU, diupayakan sanggup diselesaikan pada Desember 2018. Atau paling lambat dalam triwulan pertama 2019.

Kerja sama ini bisa dilaksanakan berkat satu sinergi BUMN antara PT Pertamina (Persero) dengan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, beserta dukungan dari Kementerian BUMN, Kementerian ESDM, dan BPH Migas. Sinergi Pertamina dan Telkom ini diharapkan bisa mendukung upaya pemerintah dalam mengawasi distribusi BBM bersubsidi lebih akurat.

Sumber: Oto.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya