Rahasia di Balik Moncernya Penjualan Mitsubishi Triton

Mitsubishi Triton menjadi penguasa di kelas light comercial vehicle (LCV) 4x4.

oleh Septian Pamungkas diperbarui 08 Nov 2018, 16:10 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2018, 16:10 WIB
Mitsubishi Latih Pengguna Triton Berkendara Offroad Dengan Benar (foto: PT MMKSI)
Mitsubishi Latih Pengguna Triton Berkendara Offroad Dengan Benar (foto: PT MMKSI)

Liputan6.com, Bangkok - Mitsubishi Triton menjadi penguasa di kelas light comercial vehicle (LCV) 4x4. Tidak tanggung-tanggung, mobil pekerja keras itu mendominasi pasar dengan torehan 64,2 persen.

Di pasar nasional, Triton telah melalui jalan yang cukup panjang dan berliku. Triton lahir di Indonesia sejak 2002 dengan mengusung nama L200.

Lalu pada 2009 namanya berubah menjadi Strada Triton. Pada 2015 awalan Strada dilepas dan Mitsubishi Triton menjadi nama global.

Keberadaannya di Tanah Air yang cukup lama sehingga sudah dikenal masyarakat, ditambah lagi jaringan dealer yang semakin menjamur menjadi alasan mengapa Triton bisa mendominasi pasar.

"Triton itu durability-nya sudah teruji, aftersales sudah teruji, ini keunggulan triton. Ini kunci keberhasilan Triton, sudah teruji dari 2009 sampai sekarang selalu menjadi market leader," ujar Head of Sales & Marketing Group PT Mitsubishi Motor Krama Yudha Sales Indonesia, Imam Choeru Cahya, di Bangkok, Thailand, Rabu (7/11) malam.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Distribusi Pasar Mitsubihsi Triton

Disebutkan, 75 persen pembeli Mitsubishi Triton 4x4 berasal dari kalangan perusahaan (fleet). Sementara retail 21 persen dan 4 persen sisanya disumbang pemerintahan.

Imam menyebutkan, pembeli Triton didominasi oleh perusahaan mining. Sementara wilayah pemakaiannya kebanyakan di Kalimantan, khususnya Kalimantan Timur.

"Kalimantan kontribusinya mencapai 45 persen. Sementara Sumatera sebesar 26 persen, Jawa 25 persen dan Indonesia bagian Timur sekitar 4 persen," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya