Perhatikan Ini untuk Mencegah Rem Tidak Berfungsi

Rem blong atau kemampuan yang menyusut kerap dialami para pengemudi mobil. Celakanya, karena rem yang tidak berfungsi dengan baik ini, banyak terjadi kecelakaan fatal

oleh Arief Aszhari diperbarui 03 Sep 2019, 19:07 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2019, 19:07 WIB
Kampas Rem Mobil
Ketahui tanda-tanda kampas rem mobil yang habis supaya dapat mencegah kerusakan komponen lain dan hal-hal yang dapat membahayakan pengemudi.

Liputan6.com, Jakarta - Rem blong atau kemampuan yang menyusut kerap dialami para pengemudi mobil. Celakanya, karena rem yang tidak berfungsi dengan baik ini, banyak terjadi kecelakaan fatal, seperti tabrakan beruntun yang melibatkan 21 kendaraan yang terjadi di tol Cipularang arah Jakarta, tepatnya di KM 91.400.

Mengingat pentingnya komponen ini, rem memang butuh perawatan rutin agar performanya selalu terjaga. Berikut, 7 tips mencegah rem blong, seperti yang dilansir laman resmi Auto2000:

1. Cek Kampas Rem

Pengecekan berkala bisa dimulai dari memeriksa apakah kondisi kampas rem masih bisa digunakan atau sudah saatnya diganti. Jangan tunda untuk mengganti kampas rem jika direkomedasikan untuk diganti.

Terlihat masih tebal, namun jika sudah tidak layak, kampas rem akan kesulitan menggigit piringan cakram atau teromol, apalagi ketika terlalu panas.

Sekaligus, minta teknisi untuk memeriksa kondisi piringan cakram atau teromol rem. Karena sesuatu dan lain hal, bisa saja bagian ini rusak seperti permukaan cakram bergelombang sehingga rem mengalami malfungsi.

2. Cek Minyak Rem

Selain itu, periksa level minyak rem di dalam tabung penyimpanan minimal sebulan sekali atau ketika mencuci mobil. Tambah jika kurang dengan minyak rem yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan.

Bersamaan dengan itu, periksa sekitar tabung minyak rem akan potensi kebocoran, terutama sekitar sambungan selang. Apalagi jika frekuensi isi ulang minyak rem cukup sering.

Formula kimia dalam minyak rem juga ada masa pakainya. Kalau dipaksakan dipakai, bisa jadi kemampuannya dalam bekerja dan melepas panas jadi melemah.

Sebaiknya, minyak rem dikuras dan diganti seluruhnya setiap 40 ribu km sekali untuk menjaga kualitas kandungan kimia yang ada di dalamnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


3. Kuras Tabung Minyak Rem

Sebagian dari Anda kurang peduli kondisi tabung minyak rem. Sepanjang minyak rem tidak habis, maka tidak perlu memperhatikan kondisi tabung penyimpannya.

Padahal, meski tutup tabung selalu ditutup rapat, tetap saja ada potensi uap air masuk dan membuat minyak rem masuk angin. Kalau dibiarkan, masuk angin bisa membuat rem blong karena rem kehilangan tekanan.

Selain itu, di dasar tabung mungkin saja timbul endapan lumpur bahkan lumut kalau pemilik benar-benar tidak peduli kondisinya. Hal ini juga akan membuat rem blong.

Lakukan pembersihan tabung minyak rem bersamaan dengan pengurasan minyak rem di kisaran 40 ribu km. Jangan lupa untuk membuang angin yang terperangkap di sistem rem saat proses pembersihan telah selesai.

Pastikan pula selang dan pipa minyak rem dicek ulang, termasuk klem sambungan. Ganti selang jika sudah getas dan ganti pipa bila ada risiko karat.

4. Periksa piston pada sistem rem

Fungsi piston pada rem mobil adalah untuk menggerakkan kaliper penjepit kampas rem ke piringan rem. Jika terjadi kemacetan pada piston, maka kaliper tidak dapat digerakkan. Hal ini berbahaya karena rem dapat mengunci seketika.

Kemacetan pada piston dapat diakibatkan oleh karat sekitar piston rem atau kerusakan di bagian karet–karet piston.

5. Setel ketinggian rem tangan dengan tepat

Rem tangan bisa berfungsi sebagai rem darurat ketika rem utama mobil Anda malfungsi atau blong lantaran mekanisme kerjanya tidak mengandalkan sistem yang sama dengan rem mobil.

Masalahnya, posisi rem tangan yang terlalu rendah dapat mengakibatkan kemacetan di sistem rem mobil. Pada umumnya, ketinggian rem tangan hanya diperbolehkan hingga 5 klik.

Semakin rendah posisinya, maka jarak kampas rem dengan piringan atau teromol rem menjadi terlalu dekat. Ini dapat mengakibatkan kemacetan pada sistem rem mobil.


6) Rasakan ketika mengerem

Kondisi rem blong tidak serta merta terjadi. Pasti ada gejala awal yang bisa Anda rasakan sebelumnya, seperti titik pengereman yang bertambah jauh. Atau Anda merasa tekanan pedal rem lebih dalam dari biasanya. Segera tepikan mobil jika lampu indikator rem di panel instrumen menyala.

Jangan paksakan untuk terus berjalan kalau ternyata benar rem mobil bermasalah. Segera minta bantuan layanan darurat untuk menggendong mobil ke bengkel resmi Auto2000.

7) Servis berkala

Langkah paling mudah dan efektif untuk mencegah rem mobil blong, adalah dengan melakukan servis berkala. Karena teknisi akan mengecek kondisi sistem rem keseluruhan.

Jangan ragu untuk berdiskusi dengan service advisor yang bertugas kalau dirasa ada yang tidak beres dengan sistem pengereman mobil. Lebih baik dicek sekarang ketimbang bermasalah kemudian hari.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya