Liputan6.com, Jakarta - Mulai Maret 2020, General Motors siap menghentikan penjualan Chevrolet di Indonesia. Keputusan ini diambil lantaran penjualan Chevrolet Indonesia yang kurang memuaskan.
Lalu bagaimana penjualan mobil pabrikan otomotif Amerika Serikat tersebut pasca hengkangnya APM resmi?
Advertisement
Baca Juga
Di pasar mobil bekas, Chevrolet ternyata masih cukup diminati, seperti Captiva dan Spin. Meski demikian, tak banyak pedagang yang berani menampungnya.
"Kalau Captiva harganya jauh di bawah Mitsubishi Pajero Sport maupun Toyota Fortuner. Modelnya bagus, mobilnya nyaman. Untuk Spin, kelasnya itu sama dengan Avanza, Xenia, sama Mobilio, ada pilihan mesin dieselnya juga," ujar Welvaart Motor Internasional di Mega Glodok Kemayoran Jakarta, Ian.
Terkait harga, Chevrolet Spin yang berada di showroomnya adalah lansiran tahun 2014 berwarna putih dengan mesin bensin, banderolnya sekitar Rp120 juta. Harga tersebut masih bisa ditawar pembeli.
"Untuk yang mesinnya diesel, biasanya lebih mahal Rp10 juta dari pasaran harga Spin bensin. Tetapi banyak yang mencari, karena di segmen low MPV itu kan enggak ada mobil diesel. Makanya, tetap banyak pedagang mau jual Chevrolet," tuturnya.
* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pembeli Chevrolet
Saat disinggung siapa pembeli mobil Chevrolet bekas, Ian mengatakan, orang-orang yang menginginkan model dan merek kendaraan yang tidak pasaran dan nyaman untuk digunakan.
"Pembelinya ada yang baru mau punya mobil, ada yang memang fanatik dengan mereknya. Jadi pembeli sudah tahu produknya, nyamannya, terus enggak pusing sama servis dan sparepart harus cari di mana," tuturnya.
Advertisement