Liputan6.com, Jakarta Alternator atau dinamo ampere bekerja mengubah energi mekanik menjadi energi listrik yang diubah menjadi bentuk arus bolak-balik yang digunakan untuk mengisi aki.
Hampir seluruh komponen listrik dan mesin membutuhkan alternator seperti kipas pendingin mesin, komponen sistem injeksi bahan bakar, power steering, lampu dan wiper. Alternator akan membantu mengerakkan semua sistem tersebut dan tetap sekaligus meminimalkan fungsi baterai. Tanpa alternator yang berfungsi normal, baterai mobil mungkin hanya dapat menyala kurang dari 30 menit. Setelah tenaga baterai habis, karena beberapa komponen diatas tidak mendapat suplai kelistrikan dengan baik maka mobil Anda pun akan mogok.
Berikut 6 ciri-ciri alternator mobil Anda dalam kondisi tidak normal:
Advertisement
1. Lampu Indikator Bergambar Accu Menyala
Kondisi ini menunjukkan adanya kegagalan dalam kelistrikan atau baterai tidak mengisi sempurna. Jangan buru-buru mengasumsikan ini kondisi baterai sudah lemah. Karena nyalanya lampu indikator sesungguhnya disebabkan oleh output dari alternator tidak sesuai dari yang seharusnya.
Â
2. Headlamp Meredup
Saat berkendara malam hari, tiba-tiba sorot lampu utama meredup. Ini mengindikasi bahwa suplai listrik dari alternator melemah, suplai ampere kecil pastinya membuat sinar lampu meredup.
3. Baterai Rusak
Kegagalan sistem alternator dipastikan berdampak pada umur baterai. Yang perlu Anda ketahui adalah membedakan kegagalan fungsi alternator atau Baterai yang rusak. Caranya bila mobil anda mati dan dikarenakan kelistrikan yang lemah, coba jumper baterai Anda dan nyalakan kendaraan kemudian segera cabut kabel jumper tersebut. Apabila mobil terus menyala dipastikan baterai Anda rusak. Namun jika mesin mobil Anda perlahan-lahan mati, hampir dipastikan ini merupakan kerusakan pada sistem alternator.
4. Problem Koneksi
Sebelum memvonis kegagalan Alternator, ada baiknya Anda melakukan pemeriksaan pada koneksi yang terhubung langsung dengan alternator maupun baterai. Lakukan pengecekan singkat, perhatikan sambungan atau kabel apakah ada yang putus atau rusak.
Â
Advertisement
5. Deteksi Sederhana Alternator
Anda bisa melakukan deteksi sederhana bila alternator kendaraan Anda melemah. Hanya butuh satu buah obeng panjang atau besi panjang. Lalu buka kap mesin, dengan keadaan mesin hidup dan tempelkan obeng tadi ke pulley alternator, harap berhati-hati dalam melakukannya. Jika ada Anda merasakan semacam tarikan magnet yang cukup kuat maka alternator Anda masih bekerja dengan baik. Dan bila sebaliknya, Anda hampir tidak merasakan ada tarikan magnet maka dipastikan alternator dalam kondisi gagal fungsi.
6. Indikasi Lain
Ada beberapa indikasi lain jika ada kegagalan fungsi alternator yang bisa Anda deteksi menggunakan indera pendengaran, penciuman dan penglihatan. Biasanya semua indikasi ini berbarengan dengan gejala-gejala kegagalan fungsi alternator. Contoh bila sesaat Anda mendengar bunyi decitan atau bunyi kasar dari ruang mesin, bisa saja terjadi karen posisi pulley alternator tidak sejajar yang membuat belt sedikit melintir. Bila tercium bau karet atau kabel terbakar dari area alternator kemungkinan belt tidak terpasang dengan baik sehingga menghasilkan gesekan atau terjadi gagal fungsi alternator yang membuat kabel terbakar. Terakhir, saat sebelum berkendara Anda membuka kap mesin dan menemukan atau melihat kondisi belt alternator yang longgar atau bisa saja putus.
Sumber: Carvaganza.com