Kenali Dulu Penyakitnya Sebelum Pinang Motor Eropa yang Satu Ini

Brand-brand Jepang begitu mendominasi pasar roda dua Tanah Air. Meski demikian, kondisi ini tak urung membuat masuknya pabrikan Eropa ke Indonesia. Ada berbagai pabrikan yang meramaikan pasar otomotif Tanah Air

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Mar 2020, 18:40 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2020, 18:40 WIB
Motor Eropa
BMW R1200 GS (Otosia.com/ Cornelius Candra)

Liputan6.com, Jakarta - Brand-brand Jepang begitu mendominasi pasar roda dua Tanah Air. Tidak hanya bermain di kelas entry-level, pabrikan asal Negeri Matahari Terbit itu juga menyasar segmen motor gede (moge).

Meski demikian, kondisi ini tak urung membuat masuknya pabrikan Eropa ke Indonesia. Ada berbagai pabrikan yang meramaikan pasar otomotif Tanah Air, dan salah satu yang menjadi primadona ialah BMW Motorrad.

Sebelum meminang motor Eropa, ada baiknya Otolovers mengenali lebih dulu penyakit yang kerap muncul, terlebih pada produk BMW Motorrad. Itu tak terlepas dari cara merawatnya.

"Karena BMW Motorrad menyajikan produk yang nyaman, sehingga sensor-sensornya cenderung banyak. Jadi motor yang sering dipakai itu cenderung lebih awet daripada yang menganggur di garasi," ujar Susandy Sumargo, pemilik Bimmer Motorcycle Specialist, salah satu bengkel spesialis produk BMW Motorrad di Jakarta.

"Tapi memang motor bermacam-macam, ada yang low-maintenance atau jarang dirawat tetap sehat. Sedangkan kelas yang lebih tinggi ya memang barang-barangnya lebih mahal," ujar Sandy.

Karena itu, motor Eropa tak bisa hanya dijadikan "pajangan" di garasi. Setidaknya, Otolovers harus mengajaknya berjalan-jalan untuk menjaga semua sistem elektronik tetap berfungsi dengan baik.

Sumber: Otosia.com

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Dahsyatnya Covid-19, Industri Motor Eropa Luluh Lantak Dibuatnya

Wabah virus Covid-19 yang terjadi di hampir seluruh belahan dunia berimbas kepada sektor otomotif. Tidak hanya pabrikan mobil, produsen motor juga terpaksa harus menghentikan produksinya untuk sementara waktu, seperti yang dilakukan Ducati, Yamaha, dan juga KTM.

Melansir MCN, KTM harus menutup sementara pabriknya yang berada di Mattighofen, Austria. Fasilitas perakitan tersebut, merupakan yang terbesar di Eropa karena membawahi banyak merek KTM Group.

Penutupan sementara pabrik KTM di Benua Biru ini, dilakukan selama dua minggu tepatnya mulai 30 Maret hingga 10 April 2020. Hal tersebut, sesuai dengan anjuran untuk mengantisipasi penyebaran Corona yang semakin meluas. Selain itu, penutupan pabrik ini juga karena terganggunya suplai komponen dari Italia.

Selain KTM, jenama roda dua Eropa lainnya, yaitu Ducati yang harus menghentikan produksi motornya di pabrik Borgo Panigale. Namun, produksi akan kembali dilanjutkan beberapa pekan kemudian.

Tidak hanya dua pabrikan motor asal Eropa, Yamaha juga harus menghentikan produksi pabriknya yang berada di Italia dan Perancis.

Mengutip siaran pers resmi dari Yamaha Eropa, pabrikan berlambang garpu tala ini harus menghentikan produksi di pabrik mesin Motori Minarelli di Calderara di Reno, Italia dan pabrik perakitan MBK Industrie di Saint-Quentin, Perancis.

Kedua fasilitas ditutup hingga 22 Maret, setelah itu situasinya akan ditinjau setiap pekan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya