Liputan6.com, Jakarta - Berkendara di malam hari dinilai lebih berbahaya bagi sebagian orang. Hal ini tak terlepas dari gelapnya jalan dan kondisi fisik ketika berkendara, serta membutuhkan konsentrasi lebih.
Tak hanya itu, jarak pandang yang lebih terbatas juga menjadi tantangan bagi pengendara ketika melaju di jalan saat malam hari.
Advertisement
Baca Juga
Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu mengatakan, pengendara perlu menyiapkan fisik sebelum berkendara.
"Saat malam hari lampu dari kendaraan lain tajam menyorot mata pengendara. Karena itu, kerja mata lebih berat pada malam hari, sehingga harus diperhatikan dengan benar kondisi fisik," katanya kepada Liputan6.com.
Selain itu, peralihan waktu dari terang ke gelap juga perlu diperhatikan pengendara. Justri menegaskan, peralihan terang ke gelap juga menjadi waktu berbahaya ketika berkendara.
"Mata itu membutuhkan istirahat dan penyesuaian ketika adanya peralihan dari terang ke gelap. Jadi kalau memang sedang berkendara lebih baik beristirahat sejenak saat Mahrib," katanya
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Istirahat Sejenak
Istirahat diakui Jusri menjadi kunci mencegah terjadinya kecelakaan ketika sedang berkendara. Pengemudi mobil dan motor disarankan untuk selalu memperhatikan kondisi fisik setiap dua jam.
"Pokoknya kalau capek istirahat, jangan dipaksakan. Mata itu perlu istirahat, pejamkan sejenak saja, sekitar 15 hingga 30 menit. Itu cukup untuk memulihkan kondisi fisik sebelum kembali berkendara," tuturnya.
Advertisement