Liputan6.com, Jakarta - Membuat hypercar bukanlah fokus utama Toyota. Namun bukan berarti ranah hypercar tidak dilirik. Baru-baru ini wujud makhluk buas bernama GR Super Sport disingkap di Sirkuit de la Sarthe, Prancis dalam ajang Le Mans 24 Hours ke-88.
GR Super Sport merupakan sebuah hypercar dengan jiwa kompetisi ketangguhan 24 jam. Begitu kental, sebagai turunan langsung dari sang atlet bermesin hybrid, TS050.
Yep, bukan sebuah model yang lahir dari selembar kertas kosong. Melainkan pemenuh syarat regulasi FIA World Endurance Championship. Mewajibkan pabrikan meracik seminimalnya 20 versi jalanan selama 2 tahun sejak kompetisi dimulai.
Advertisement
Baca Juga
Ia jelas menjabat di puncak kekuatan juga performa lini Toyota. Basis TS050 sendiri merupakan bibit unggul di dunia balap endurance. Debut perdana di 2016 langsung membawa kemenangan pertama bagi Toyota sekaligus mencetak rekor putaran tercepat.
Baru pada 2018 GR Super Sport diumumkan turut masuk ke lini produksi dengan memanfaatkan kemampuan dasar TS050.
Eksistensinya mungkin sedikit terlupakan. Lantaran di tahun yang sama, kelahiran kembali sang legenda sports car Toyota – GR Supra – mengisi panggung utama.
Namun, sejak saat itu, GR Super Sport tentu telah melewati berbagai skenario pengujian. Hingga akhirnya kini dapat menampilkan diri, didemonstrasikan oleh mantan pembalap Toyota Gazoo Racing, Alex Wurz. Sekaligus menjadi bagian seremoni kemenangan Toyota di Le Mans tahun ini.
Dapat dipastikan GR Super Sport menggendong sistem pemacu Toyota Hybrid System – Racing (THS-R) serupa TS050. Adalah perpaduan enjin V6 Twin-Turbo berkapasitas 2.400 cc dengan bantuan motor listrik untuk dua poros gardan.
Masih Tahap Pengembangan
Bukan main, torehan output tenaga diklaim sampai 1.000 PS menjadikannya pantas bertarung dalam ring hypercar. Pun dengan dorongan motor listrik memberikan GR Super Sport kapabilitas penggerak empat roda demi daya cengkeram kuat saat menjilat aspal.
Rancangan luar cukup menjelaskan benih atlet. Mengusung layout keturunan kompetisi dengan kubah kokpit di tengah dilanjutkan sirip tajam bak tulang belakang. Jangan harap ada kaca belakang.
Meski begitu, tentu semua lebih sederhana dan ‘sopan’ untuk penggunaan jalan raya ketimbang versi balap. Agresivitas sirip dan sayap belakang dikurangi, jauh lebih jinak. Menariknya, versi jalanan dari TS050 mengadopsi atap convertible yang dapat dibuka.
Saat ini GR Super Sport masih dalam tahap pengembangan. Nantinya, ia tidak akan diproduksi masal mengingat eksistensi di line up Toyota sebagai syarat pemenuh regulasi balap.
Ekspektasi minimal terdapat 20 road-going model. Urusan harga juga bakalan fantastis, konon menembus batas 1 juta Dolar AS atau bisa lebih dari Rp 14,7 miliar.
Advertisement
Bukan Supercar Pertama Toyota
Jenama kendaraan mainstream menciptakan produk hypercar memang cukup mengherankan. Namun, mengetahui sejarahnya, Toyota tidak asing dengan performa tinggi. Baik itu reli hingga adu ketangguhan di atas aspal pernah dijalani.
Bukan kali pertama juga mereka ciptakan supercar. Mengingat ke era 90-an akhir, terdapat sang keturunan model balap TS020: GT-One Road Car. Yang pasti memiliki potensi tinggi.
Melansir supercars.net, konstruksi dasar memanfaatkan rangka serat karbon dan tercatat bobot kendaraan 900 kg.
Kemudian, ia menggendong enjin V8 twin Turbo dengan output sampai 608 PS/650 Nm. Sebuah komposisi mengasyikkan, sudah ringan dibekali pemacu ekstra kuat.
Disayangkan keberadaan GT-One Road Car benar-benar untuk memenuhi syarat kompetisi. Hanya lahir 2 unit dengan penyesuaian minimalis. Sayap belakang direndahkan dan suspensi dibuat tinggi.
Selain itu, tangki bensin lebih kecil berikut ditambahkan catalytic converter agar sesuai regulasi emisi. Satu mengisi koleksi Museum Toyota Gazoo Racing Europe di Cologne, Jerman dan satu lagi di Jepang.
Sumber: Oto.com