Liputan6.com, Jakarta - Resmi menjadi mobil produksi tercepat, SSC Tuatara mampu mengukuhkan kecepatan rata-rata 316,11 mph atau 508,73 kilometer per jam (Kpj), 10 Oktober 2020 lalu.
Rekor tersebut berhasil mengalahkan Koenigsegg Agera RS produksi 2017 yang mampu menciptakan angka kecepatan rata-rata 447,23Â Kpj dan kecepatan tertinggi 457,94 Kpj.
Advertisement
Baca Juga
Dikendarai pembalap profesional Oliver Webb, rekor kecepatan tertinggi SSC Tuatara tercipta di State Route 160, dengan jarak 11,26 kilometer. Kecepataan tertinggi yang berhasil diciptakan hypercar tersebut mencapai 532,93 Kpj.
Seperti dilansir Motorbeam, Rabu (4/11/2020), SCC secara resmi merilis beberapa video yang telah diedit terkait dokumenteasi rekor yang tercipta. Namun, masalah justru muncul.
Meski memiliki rekaman dari beberapa kamera, termasuk rekamanan di dalam mobil dan helikopter, keraguan terkait dokumentasi yang dilakukan banyak diungkapkan.
Selain itu, peralatan GPS Dewetron yang digunakan tidak memvalidasi data apapun. Hal itu diungkapkan pihak perusahaan karena tak ada karyawan dari Dewetron yang menjadi saksi.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Siap Melakukan Uji Ulang
Dengan kontroversi yang terjadi, Pendiri SSC, Jerod Shelby meyakinkan bahwa timnya memiliki semua dokumentasi relevan yang diperlukan untuk menunjukkan bahwa mereka mencapai kecepatan tertinggi tersebut.
Dalam waktu dekat, rekaman dalam bentuk paling sederhana akan dirilis SSC. Tak hanya itu, Jerod juga mengumumkan bahwa SSC siap melakukan uji kembali rekor yang telah diciptakan.
Advertisement