Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini Liputan6.com mendapat kesempatan untuk mencoba dan merasakan kenyamanan Hyundai Staria dengan rute Jakarta-Bandung-Jakarta. Banyak hal kami rasakan selama perjalan yang menempuh jarak hingga 300an kilometer.
Dalam media test drive yang digelar PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) ini, ada empat unit Staria yang terdiri dari tipe Signature 7 penumpang maupun Signature 9 penumpang. Dan kami pun sempat menjajal keduanya.
Karena Staria berstatus MPV premium, kami memilih duduk sebagai penumpang lebih dahulu. Sebagai permulaan, kami mencoba Staria tipe Signature 9 penumpang yang dibanderol Rp 888 juta.
Advertisement
Kabin model 9 seater terasa pas-pasan, walaupun begitu headroom yang ditawarkan begitu lega. Hal ini wajar karena jumlah jok yang lebih banyak. Meski demikian, jarak antar jok bisa diatur maju mundurnya.
Kami yang memiliki tinggi 175 sentimeter saja merasa tidak terlalu sempit saat duduk di baris keempat maupun ketiga. Jok baris dua dan ketiga dilengkapi armrest untuk menunjang kenyamanan penumpang.
Dan untuk diketahui, jok baris kedua dapat diputar 180 derajat sehingga kita bisa berhadapan dengan penumpang di baris ketiga.
Kami pun mencoba jok dengan fitur Swiveling Independent Seat ini. Pengoperasiannya mudah, tinggal tekan tuas di bawah jok lalu putar.
Â
Namun perlu diketahui, saat menerapkan konfigurasi jok berhadapan seperti layaknya bangku kereta ini, jok baris keempat harus rela dikorbankan.
Pasalnya, jika jok baris kedua diputar penuh, maka ruang kaki dengan baris ketiga terlalu sempit. Oleh karenanya posisi jok baris ketiga harus dimundurkan.
Jika ingin mendapat legroom lebih lega lagi, jok baris keempat mesti dilipat dan jok baris ketiga dimundurkan maksimal. Dengan konfigurasi seperti ini, kabin tengah Staria hanya bisa diisi empat penumpang saja.
Dan perlu diketahui, pengaturan reclining jok pada model ini masih manual dan jok baris kedua tidak dilengkapi dengan sandaran kaki.
Nuansa berbeda kami rasakan saat menjadi penumpang Staria model 7 seater yang menawarkan fitur Premium Relaxation Seats.
Pada model seharga Rp 1,020 miliar itu, pengaturan jok baris keduanya sudah full elektrik dan dilengkapi penghangat dan pendingin jok yang dapat diatur levelnya.
Untuk jok dengan fitur penghangat dan pendingin ini juga tersedia pada bangku penumpang depan dan pengemudi baik pada Signature 7 maupun Signature 9.
Jok ini juga dilengkapi dengan sandaran kaki yang pengaturannya dapat disetel hanya dengan satu sentuhan. berkat ruang yang lapang, jok baris kedua bisa berubah otomatis dari posisi duduk ke posisi rebah.
Dengan posisi seperti ini, tubuh penumpang bisa lebih rileks apalagi saat menempuh perjalanan jauh.
Perjalanan semakin terasa nyaman dan berkelas berkat panoramic roof yang berukuran besar. Menikmati keindahan langit di malam hari yang cerah akan semakin syahdu berkat adanya fitur ini.
Perjalanan juga semakin mengasyikan jika ditemani dengan alunan musik kesukaan. Pasalnya, suara musik yang keluar dari 12 unit BOSE Premium Sound System begitu nyaman terdengar di telinga.
Berpergian dengan mobil ini tak perlu pusing jika Anda bawa barang bawaan yang cukup banyak. Ruang bagasi yang ditawarkan lumayan lega. Dan jok baris ketiga juga bisa diatur maju mundur.
Jika membutuhkan ruang bagasi lebih luas, maka posisi jok dapat dimajukan atau bahkan dilipat bagian sandarannya untuk memudahkan barang berukuran besar masuk ke kabin.
Â
Enak Buat Nyetir Sendiri
Puas jadi penumpang, kami pun mencoba ruang kemudi Staria. Saat pertama kali duduk di bangku pengemudi, kami cukup terkesan. Kaca jendela samping dan kaca depan yang ekstra besar membuat visibilitas begitu luas.
Untuk mendapatkan posisi berkendara juga mudah dan nyaman karena pengaturan joknya secara elektrik. Untuk mengatur posisi lingkar kemudi, tersedia fitur fitur tilt and telescopic steering. Material setir juga nyaman digenggam.
Staria mengadopsi teknologi Shift by wire alias tanpa tuas persneling. Selain terlihat lebih premium, model seperti ini juga lebih praktis. Tak cuma itu, Staria juga dilengkapi empat (4) mode berkendara, di antaranya Sport, Eco, Comfort, dan Smart.
Untuk diketahui, Staria mengandalkan mesin 2.199cc CDIi inline 4 DOHC Common Rail Direct Injection yang sanggup mengembuskan tenaga hingga 177 PS @3.800, dengan torsi 430Nm pada 1.500-2.500 rpm. Mesin tersebut dikawinkan dengan transmisi otomatis 8 percepatan.
Perpindahan giginya terasa halus dan tarikannya lumayan responsif untuk ukuran mobil dengan bobot mencapai 2 ton.
Selama perjalanan kami juga mencoba berbagai fitur canggih yang dimiliki Staria, seperti Lane Following Assist (LFA), Lane Keeping Assist (LKA), Cruise Control, dan Forward Collision-Avoidance Assist (FCA).
Di beberapa ruas jalan tol kami mengaktifkan fitur cruise control yag dikombinasikan dengan LFA dan LKA. Untuk mengoperasikannnya mudah, tinggal tekan tombol bagian kanan setir sampai muncul ikonnya di MID.
Dengan aktifnya fitur ini memberikan kesempatan kaki dan tangan kami untuk beristirahat sejenak karena mobil bisa "mengendalikan" dirinya sendiri dengan berpedoman pada markah jalan.
Asyiknya, mobil ini juga dilengkapi dengan Blind-Spot View Monitor (BVM). Saat lampu sein diaktifkan, maka akan muncul visual di panel cluster yang memperlihatkan kondisi di bagian samping hingga belakang kendaraan. Tentu saja adanya fitur ini semakin meningkatkan rasa aman saat akan berpindah jalur.
Â
Â
Advertisement
Ada Fitur Jadul
Poin penting lainnya yang kami rasakan dari mobil ini adalah kekedapan kabin yang patut diacungi jempol. Suara di luar mobil termasuk raungan mesin diesel yang digendong dapat diredam dengan sangat baik sehingga meningkatkan rasa nyaman selama berada di dalam mobil.
Dari sekian banyak kecanggihan dan kenyaman yang ditawarkan Staria, ternyata ada beberapa bagian yang harus dioperasikan secara manual seperti halnya mobil jadul, yaitu jendela pintu samping yang pengoperasiannya digeser, serta pembuka jendela swing di belakang seperti yang biasa ditemui pada mobil Kijang lawas.
Bicara soal kelengkapan serta penunjang gaya hidup mobile, mobil ini memiliki Wireless Smartphone Charging dan port USB charge yang tersedia di semua baris kursi. Tercatat, pada model 7 penumpang terdapat 5 port USB, sementara 9 penumpang memiliki 7 port USB.
Dengan segala yang dimiliki, tak salah jika Hyundai Staria ini menjadi lawan sepadan bagi Toyota Alphard maupun Honda Odyssey.
Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19
Advertisement