MotoGP Gandeng Warner Bros untuk Bikin Film, Siapa yang Jadi Pemeran Utama?

Setelah Formula 1 merilis film Drive to Survive lewat jaringan Netflix, kini MotoGP juga tidak mau ketinggalan untuk mengangkat olahraga balap motor tersebut ke layar lebar.

oleh Fahmi Rizki diperbarui 28 Apr 2023, 14:01 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2023, 14:01 WIB
ilustrasi motogp
ilustrasi motogp (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah Formula 1 merilis film Drive to Survive lewat jaringan Netflix, kini MotoGP juga tidak mau ketinggalan untuk mengangkat olahraga balap motor tersebut ke layar lebar.

Dengan menggandeng Warner Bros, film ini bakal segera ditayangkan lewat konsep film bernaskah. Meskipun sejauh ini ada kandidat terkait siapa aktor yang bakal mereka tampilkan, namun produser telah memiliki kriteria pemeran utama, salah satunya adalah memiliki daya tarik internasional dan memiliki basis penggemar yang mapan.

Film ini nantinya bakal bercerita tentang pembalap Moto2 yang mendapatkan wildcard untuk tampil di MotoGP pada akhir musim. Disebutkan dari Rideapart, film tersebut juga akan mengikuti regulasi yang ditetapkan oleh Dorna, di mana pemeran utama nanti akan menjalani jenjang karirnya lewat FIM JuniorGP.

Dalam pengerjaannya, Warner Bros tidak hanya bekerja sendirian, mereka telah melakukan kolaborasi dengan perusahaan produksi Spanyol, Mogambo dan 4 Cats Pictures selama proses berlangsung.

Mengenai waktu produksinya, dikabarkan akan dimulai pada akhir 2023 hingga 2024 mendatang.

Keinginan untuk membuat film tentang MotoGP ini melanjutkan dari proyek yang sebelumnya pernah tercetus, yakni membuat seri dokumenter di Amazon Prime lewat MotoGP Unlimited.

Namun, proyek tersebut gagal terealisasi dan sebagai gantinya mereka membuat seri dokumenter tentang pembalap Marc Marquez yang dirilis dalam lima bagian. Penasaran seperti apa nantinya film MotoGP tersebut?

GM Setop Produksi Chevrolet Bolt Akhir 2023

General Motors (GM) memutuskan untuk menghentikan produksi mobil listrik Chevrolet Bolt akhir 2023. Pabrikan asal Amerika Serikat ini berencana mengalihkan produksi kendaraan listriknya untuk segmen truk dan juga sport utility vehicle (SUV).

CEO General Motors Mary Barry mengatakan, pihaknya sudah mempertimbangkan waktu yang tepat untuk menghentikan produksi dari Chevrolet Bolt, yaitu akhir tahun ini.

 "Kami telah berkembang sejauh ini, sehingga sekarang saatnya untuk merencanakan mengakhiri produksi Chevrolet Bolt EV," jelas Mary, disitat dari Reuters, Kamis (27/4/2023).

Berbicara soal penjualan Chevrolet Bolt listrik, bisa dikatakan tidak terlalu jelek. Bahkan, sepanjang 2022, model tersebut mampu terjual sebanyak 38.120 unit.

Jumlah tersebut, bahkan naik dibanding penjualan tahun sebelumnya, yang hanya mencapai 24.828 unit.

Sedangkan pada kuartal pertama 2023, Chevrolet Bolt EV sudah terjual sebanyak 19.700 unit. Sebelum memutuskan untuk menghentikan produksi model baterainya, GM sudah menghentikan produksi versi PHEV pada 2019 lalu.

Infografis MotoGP 2023
Infografis MotoGP 2023. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya