Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini aksi tim pemadam kebakaran (Damkar) menyelamatkan seorang anak balita sedang ramai di media sosial. Insiden tersebut terjadi di Cakung, Jakarta Timur, Selasa (9/5/2023).
Menurut keterangan akun resmi Instagram @damkarjakartatimur, awalnya sang orangtua meninggalkan mobil untuk mengurus berkas. Pada saat ia keluar, tiba-tiba pintu mobil tersebut terkunci dan kuncinya juga tertinggal di dalam, hingga membuat anaknya terjebak.
Baca Juga
Dirinya sudah mencoba berbagai cara untuk membuka pintu mobilnya itu, tetapi usahanya tetap tidak berhasil. Akhirnya ia berinisiatif untuk meminta bantuan evakuasi kepada Tim Gulkarmat Jakarta Timur sektor Cakung yang kebetulan dekat dengan lokasi.
Advertisement
Setelah mendengar laporan tersebut, pihak Gulkarmat Jakarta Timur mengirim 3 personil untuk melakukan evakuasi. Hanya dalam waktu 4 menit, pintu mobil berhasil dilepas dan sang anak berhasil dievakuasi dengan selamat.
Untungnya, anak balita tersebut tidak terkunci dalam waktu yang lama. Kelalaian orangtua seperti ini sangat berbahaya bagi si anak.
Maka dari itu, bagi para orangtua usahakan untuk tidak meninggalkan sang buah hati sendirian di dalam mobil. Tidak main-main dampaknya, bahkan dapat lebih berbahaya dari yang dibayangkan.
Dilansir dari Daihatsu, berikut beberapa dampak bahaya dari meninggalkan anak di mobil yang wajib dipahami:
1. Anak terkunci di dalam mobil
Kelalaian orangtua meninggalkan kunci di dalam mobil seringkali terjadi. Akibatnya sang buah hati dapat kemungkinan mengambil kunci dan tidak sengaja menguncinya.
Jika sedang berada diluar rumah dan tidak memiliki kunci cadangan, jalan satu-satunya adalah memanggil teknisi untuk membukanya. Jika tidak cepat diselesaikan, dikhawatirkan mengancam nyawa sang anak.
2. Terkena heat stroke
Heat stroke merupakan kondisi dimana seseorang merasakan kepanasan ketika berada disuatu ruangan. Jika pengendara meninggalkan anak di mobil dalam keadaan mesin dimatikan, serangan heat stroke sangat rentan terjadi.Â
Terutama jika mobil di parkir di tempat yang langsung terkena sinar matahari.
Â
3. Keracunan gas karbon monoksida
Umumnya para orang tua akan menyalakan AC agar anak yang ditinggalkan tidak kepanasan. Namun diluar dugaan, anak bisa keracunan gas karbon monoksida akibat sistem pembuangan mobil yang tidak berfungsi dengan baik.
Hal ini mengakibatkan orang yang menghirupnya merasa ngantuk dan lemas hingga tak sadarkan diri.
4. Terjadi tindakan kriminal
Kaca mobil yang transparan membuat orang berkesempatan melakukan tindakan kriminal, apalagi jika yang dilihatnya adalah anak kecil. Kejadian seperti ini rentan terjadi, pasalnya anak-anak mudah tergoda dengan barang yang ditawarkan, seperti permen atau mainan.
Dengan begitu mereka bisa saja tergoda dan membukakan pintu mobil.
5. Memainkan perangkat mobil
Anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, mereka sangat senang apabila menyentuh barang atau perangkat yang menurutnya menarik. Apabila sang orang tua meninggalkannya sendiri, kemungkinan hal-hal diluar dugaan terjadi, seperti menjalankan mobil, terjepit jendela, dan lain-lain.
6. Pencurian mobil
Tindak kriminal lainnya yakni pencurian mobil. Sekali lagi, kaca mobil yang transparan akan mengundang pencuri untuk melakukan tindak kejahatan.Â
Ketika pencuri melihat anak kecil di dalam mobil, itu menjadi kesempatan mereka untuk mencuri mobil.
Advertisement