Liputan6.com, Jakarta - Mengutip Greatbiker, Royal Enfield sedang mempersiapkan moge bergaya bobber. Proyek ini memiliki kode pengembangan R29 dan dibangun dari platform yang sama dengan yang dikembangkan mereka saat ini.
Sepeda motor dengan kubikasi mesin 750 cc tersebut belum diketahui apakah akan menggantikan mesin 650 cc yang sudah atau memang akan menjadi opsi baru untuk konsumen secara global.
Baca Juga
Kabar Royal Enfield akan melahirkan motor bermesin 750 cc sejatinya sudah terdengar sejak 2017 lalu. Desas-desus ini diduga sebagai penantang yang dimaksudkan untuk menantang jajaran model dari Triumph dan Harley-Davidson.
Advertisement
Namun pada umumnya rumor yang beredar terkait produk baru dari Royal Enfield cepat atau lambat benar adanya meluncur.
Hal ini bisa dilihat dari Hunter 350 yang sebelum peluncuran resmi sudah banyak bocoran terkait visual dan spesifikasinya.
Menarik apabila nantinya motor Royal Enfield bermesin 750 cc benar meluncur. Ini bisa jadi kabar positif untuk para pecinta moge, seperti yang sudah diketahui, umumnya produk-produk dari Royal Enfield memiliki harga yang terjangkau.
Ditambah pendekatan konsisten dari Royal Enfield yang mempertahankan desain klasik pada lini produknya
Calon motor gede baru bermesin 750 cc itu pun bisa saja disuntik gaya old school khas pabrikan meski hingga saat ini belum ada bocoran terkait tampilannya.
DNA ‘Pure Motorcycling’ yang ditanam oleh perusahaan sukses menarik minat konsumen di beberapa belahan dunia, tak terkecuali Indonesia.
Diharapkan, produk baru itu akan diluncurkan pada 2025 mendatang.
Sumber: Oto.com
Imbas Penjualan Meningkat, Royal Enfield Ekspansi Pabrik di Nepal
Royal Enfield mengumumkan dimulainya operasional perakitan unit lokal dan fasilitas CKD eksklusif di Nepal. Didirikan melalui kerja sama dengan Triveni Group, langkah ini jadi pendorong signifikan terhadap bisnis Royal Enfield di wilayah SAARC (Afganistan, Bangladesh, Bhutan, India, Maldives, Nepal, Pakistan dan Sri Lanka), serta memperkuat komitmen untuk pasar Nepal.
Berlokasi di Birngunj, fasilitas baru ini adalah unit perakitan CKD Royal Enfield kelima di dunia, setelah Brazil, Thailand, Kolombia dan Argentina selain fasilitas produksi dan pendukung yang canggih di Tamil Nadu, India.
CEO Royal Enfield B Govindarajan mengatakan, pihaknya terus berusaha untuk mengembangkan dan memperluas segmen sepeda motor kelas menengah secara global, dan selama beberapa tahun terakhir.
"Kami telah melihat adanya keberhasilan yang luar biasa di operasi internasional kami. Royal Enfield sekarang menjadi salah satu sepeda motor kelas menengah paling top di berbagai pasar seperti Britania Raya, Korea, dan Australia-New Zealand," jelasnya dalam keterangan resmi, Kamis (22/6/2023).
Pasar sepeda motor di Nepal berada di perjalanan peningkatan yang cukup baik, dan Royal Enfield melihat potensi yang besar bagi pasar ini untuk berkembang secara signifikan.
Pada masa pra-pandemi, segmen sepeda motor di Nepal mencapai hampir 1,7 juta unit per tahun, dengan hampir 60 sampai 65 persen sepeda motor yang terjual adalah segmen premium di atas 150cc.
"Fasilitas CKD terbaru di Nepal ini sejalan dengan strategi ekspansi global kami yang penuh ambisi yaitu berinvestasi di pasar-pasar dengan potensi pertumbuhan yang besar," tegas B Govinarajan.
Advertisement