Liputan6.com, Jakarta - Maruti Suzuki tengah membuka peluang lain untuk memperkenalkan kendaraan ramah lingkungan di luar mobil listrik. Teknologi yang menjadi pertimbangan jenama asal Jepang ini, termasuk hybrid dan beberapa bahan bakar alternatif lainnya.
Disitat dari Asia Nikkei, Rabu (18/8/2023), beberapa bahan bakar alternatif yang menjadi pertimbangan Suzuki, adalah hidrogen, gas alam terkompresi, dan yang terbuat dari campuran bensin dan etanol.
Baca Juga
Dijelaskan Eksekutif Maruti Suzuki, Rahul Bharti, untuk memimpin pasar dengan penjualan tinggi, perlu adanya fokus terhadap seluruh teknologi yang layak untuk diperjual belikan secara komersial.
Advertisement
Saat ini, Maruti Suzuki tengah menghadapi penyusutan penjualan untuk segmen mobil kecil, yang notabenenya menjadi pemain dominan yang cukup lama. Dengan catatan keselamatan yang buruk, menjadi faktor menurunnya penjualan di segmen tersebut.
Salah satu usaha yang dilakukan Maruti Suzuki, adalah dengan menyederhanakan fasilitas produksnya.
Saat ini, maruti memiliki dua pabrik din negara bagian Haryana, dan juga pabrik melaluin Suzuki Motor Gujarat (SMG), anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Suzuki.
"Jika kami harus membuat beberapa powertrain di beberapa lokasi, itu menjadi sedikit rumit. Akan menjadi lebih mudah jika semua ini berada dalam kendali terpusat dengan Maruti Suzuki," ujar Bharti.
Prospek EV
Sementara itu, berbicara soal prospek kendaraan listrik, Maruti Suzuki masih akan berhati-hati terhadap para pesainnya yang sudah melaju kencang di pasar Tanah Hindustan.
Sedangkan Maruti, berencana untuk menjual kendaraan listrik pertamanya pada 2025.
Di sisi lain, Tata Motors, Hyundai Korea Selatan, dan BYD Tiongkok sebagai pesaing berat Maruti di India telah meluncurkan produk BEV.
Advertisement