Liputan6.com, Jakarta - Divisi otomotif Grup Astra meraup laba bersih cukup menggiurkan selama sembilan bulan di tahun 2023 ini. Tercatat, selama Januari-September 2023 laba bersih yang diserok mencapai Rp 9,2 triliun atau meningkat 35 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Selama periode tersebut, penjualan mobil Astra meningkat 2 persen menjadi 421.000 unit. Lalu genggaman pasar ikut naik tipis. Dari 55 persen menjadi 56 persen.
Sebanyak enam belas model baru dan delapan kendaraan facelift telah diluncurkan. Termasuk satu model battery electric BEV, Lexus RZ, serta dua model hybrid electric (HEV), Toyota Yaris Cross dan Alphard hybrid.
Advertisement
Saat ini, grup menjual enam model EV dan tiga belas model HEV di Indonesia. Yakni di bawah merek Toyota, Lexus, serta BMW.
Lalu bisnis komponen otomotif dengan kepemilikan 80 persen. PT Astra Otoparts Tbk, mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 58 persen menjadi Rp1,3 triliun pada sembilan bulan pertama 2023.
Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan dari segmen pabrikan (original equipment manufacturer).
Asuransi umum grup, PT Asuransi Astra Buana, mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 12 persen menjadi Rp1,0 triliun. Sehingga mencerminkan pendapatan underwriting dan hasil investasi lebih tinggi.
Laba bersih divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi menurun 1 persen menjadi Rp9,4 triliun. PT United Tractors Tbk (UT), yang 59,5 persen sahamnya dimiliki perseroan.
Juga melaporkan penurunan laba sebesar 3 persen menjadi Rp15,3 triliun. Penjualan alat berat Komatsu menurun 4 persen menjadi 4.400 unit. Namun pendapatan dari suku cadang dan jasa pemeliharaan meningkat.
Sektor Lain
Infrastruktur dan logistik pun ikut terdongkrak. Mereka mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 98 persen menjadi Rp766 miliar selama sembilan bulan pertama 2023.
Terjadi peningkatan kinerja dari bisnis jalan tol, solusi transportasi dan logistik. Grup mempunyai kepemilikan saham di 396 km ruas jalan tol Trans-Jawa dan tol lingkar luar Jakarta.
Pendapatan harian dari bisnis jalan tol meningkat sebesar 6 persen sepanjang periode ini.
Kemudian laba bersih PT Serasi Autoraya meningkat sebesar 28 persen menjadi Rp152 miliar, terutama karena marjin operasi lebih tinggi.
Lalu peningkatan 2 persen terhadap kontrak sewa kendaraan menjadi 25.400 unit. Menurut mereka, ini lebih dari cukup untuk mengimbangi penurunan laba bersih dari bisnis mobil bekas.
“Performa grup sepanjang sembilan bulan pertama 2023 cukup baik, mencerminkan pemulihan paska-pandemi yang terus berlanjut. Kami melihat grup akan tetap dapat resilient di tengah ketidakpastian perekonomian global. Dan membukukan kinerja baik hingga akhir tahun dengan pertumbuhan moderat pada kuartal terakhir,” terang Djony Bunarto Tjondro, Presiden Direktur Astra International dalam laporan keuangan.
Sumber: Oto.com
Advertisement