Insentif Mobil Hybrid dan Truk Listrik Segera Digarap, Menperin: Tunggu Tanggal Mainnya

Kendaraan niaga diakui sebagai penyumbang banyak perkembangan ekonomi dalam negeri. Namun, insentifnya masih menunggu kabar. Begitu pula mobil hybrid yang penjualannya justru lebih tinggi dibanding BEV.

oleh Khizbulloh Huda diperbarui 08 Mar 2024, 18:04 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2024, 18:04 WIB
Menperin Agus Gumiwang melihat truk listrik di Giicomvec 2024. (Khizbulloh Huda/Liputan6.com)
Menperin Agus Gumiwang melihat truk listrik di Giicomvec 2024. (Khizbulloh Huda/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) Republik Indonesia Agus Gumiwang Kartasasmita, mengungkapkan insentif untuk kendaraan niaga terkhusus truk sedang menjadi bahasan di internal pemerintahan.

Menperin Agus Gumiwang mengungkapkan truk listrik menjadi salah satu yang ditawarkan untuk dikabulkan regulasinya, menyusul insentif kendaraan listrik lainnya.

“Kita bersama GAIKINDO akan duduk, akan membahas seperti apa kita bisa mengembangkan lebih cepat industri otomotif berbasis truk, dan dengan kebijakan inisiatif seperti apa,” jelas Agus di GIICOMVEC 2024 di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (8/3/2024).

“Kita akan mulai melihat bersama-sama dengan teman-teman GAIKINDO bagaimana kita bisa merumuskan insentif untuk itu,” tegasnya kembali.

Meski begitu, Agus tidak membeberkan secara detail terkait bagaimana kebijakan insentif truk listrik tersebut.

“Nanti kita tunggu tanggal mainnya. Tapi saya harus sampaikan bahwa memang kita akan bahas pabrik dan truk listrik,” jawabnya singkat kepada awak media.

Sebelumnya, regulasi subsidi insentif kendaraan niaga bus listrik telah diatur bersamaan dengan mobil listrik dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 8 Tahun 2024. Sementara truk listrik menunggu insentif, begitu pula nasib mobil hybrid.

Senasib dengan Mobil Hybrid dan Hidrogen

Menperin Agus Gumiwang berpamitan denga Ketua GAIKINDO, Yohannes Nangoi di Giicomvec 2024. (Khizbulloh Huda/Liputan6.com)
Menperin Agus Gumiwang berpamitan denga Ketua GAIKINDO, Yohannes Nangoi di Giicomvec 2024. (Khizbulloh Huda/Liputan6.com)

Bila dilihat perkembangan pasarnya, sejatinya penggabungan mesin pembakaran internal dengan motor listrik ini lebih tinggi permintaannya dibanding EV murni bertenaga baterai penuh.

Perbandingan ini telah dikonfirmasi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya di IIMS 2024.

Menyusul kabar lebih lanjut insentif mobil hybrid, Menteri Agus belum memberi keterangan detail terkait proses perumusan kebijakannya.

“Insentif untuk mobil hybrid sudah kita mulai bicarakan di dalam internal pemerintah, tunggu tanggal mainnya,”

Untuk kendaraan sumber tenaga nol emisi lain seperti hidrogen dan etanol, Agus membocorkan bahwa roadmapnya telah tersedia.

“Roadmapnya sudah ada, nantinya akan diterbitkan,” singkatnya.

Terkait dengan waktu kapan insentif truk listrik dan mobil hybrid tersebut akan diterapkan, Agus memberikan jawaban serupa.

“Tunggu tanggal mainnya,” tukas Agus kembali menekankan.

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia
Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya