Liputan6.com, Shanghai - Setelah 12 tahun menjalani kerja sama usaha patungan dengan produsen otomotif Chery dari China, Jaguar Land Rover dilaporkan akan menggunakan platform Chery untuk kendaraan listriknya. Langkah ini diambil oleh Jaguar Land Rover menjelang kemitraannya yang hampir usai.
Ini adalah kali pertama jenama mobil mewah Inggris tersebut mengadopsi platform Chery sejak bertahun-tahun bekerja sama, bergabung dengan sejumlah jenama lain yang juga memanfaatkan teknologi produsen mobil China untuk merambah pasar kendaraan listrik.
Mengutip laporan dari sumber internal kepada media lokal 36kr pada hari Senin (15/4/2024), CnEVPost mengatakan bahwa Jaguar Land Rover akan membenamkan platform teknologi hybrid dan serba listrik dari merek Chery Exeed ke model-model barunya mendatang.
Advertisement
Sumber internal tersebut menambahkan bahwa model pertama berdasarkan merek tersebut akan dirilis pada semester kedua tahun 2024.
Pemanfaatan platform dari produsen mobil energi baru China ini akan meningkatkan frekuensi peluncuran produk dan kecepatan iterasi teknologi bagi Jaguar Land Rover.
Sebelumnya pada Minggu (14/4/2024), mendekati demonstrasi sistem smart driving Chery Exeed ET, ketua pembuat mobil Yin Tongyue mengungkapkan ada dua merek mewah Eropa yang berminat untuk meminjam platform Chery.
Belum diketahui secara jelas siapa kedua jenama mewah Eropa yang disebut Yin. Pihak perusahaan juga belum mengonfirmasi mengenai hal ini. Bahkan Jaguar Land Rover China menepis rumor tersebut seperti dikutip media China Yicai.
Meski begitu, rumor ini cukup masuk akal mengingat Jaguar Land Rover adalah 'merek Eropa' seperti sinyal yang diberikan Yin, yang juga menjalin kerja sama lebih dari satu dekade bersama Chery.
Di samping itu, jenama Inggris ini juga memiliki rencana baru perusahaan untuk beralih sepenuhnya sebagai produsen kendaraan listrik.
Jaguar Land Rover Akan Bertransformasi Jadi Produsen Mobil Listrik
Jaguar Land Rover, yang dimiliki oleh Tata Motors India, memiliki usaha patungan dengan Chery di China, yang berbagi masing-masing 50 persen saham.
April lalu, Jaguar Land Rover mengumumkan akan mengganti namanya menjadi JLR dan dipecah menjadi empat merek terpisah, yakni Range Rover, Discovery, Defender, dan Jaguar. Kesemuanya diproyeksikan akan berfokus pada kendaraan listrik.
Perusahaan juga mengatakan akan menginvestasikan £15 miliar atau sekitar Rp 257,3 triliun selama lima tahun ke depan. Dana tersebut mayoritas akan dihabiskan untuk peningkatan pabrik demi bertranformasi menjadi merek listrik murni pada tahun 2030.
Advertisement