Kantor Pusat Toyota di Jepang Digeledah Terkait Skandal Kecurangan Tes

Raksasa otomotif asal Jepang, Toyota kembali terjerat skandal uji emisi dan keselamatan

oleh Arief Aszhari diperbarui 06 Jun 2024, 20:17 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2024, 20:17 WIB
Pekerja Toyota Hanya Akan Kerja Dua Jam dalam Seminggu di Kantor
Toyota Motor Corp membuat program yang memungkinkan karyawannya bekerja di kantor hanya dua jam dalam seminggu.

Liputan6.com, Jakarta - Raksasa otomotif asal Jepang, Toyota kembali terjerat skandal uji emisi dan keselamatan. Bahkan, tidak hanya Toyota, kasus ini juga melibatkan banyak pabrikan, seperti Honda, Mazda, Suzuki, hingga Yamaha.

Setelah skandal tersebut terkuak, kantor pusat Toyota di Jepang langsung digeledah pemerintah setempat, melalui Kementerian Perhubungan. Pemeriksaan tersebut, terkait dengan status raksasa otomotif ini yang melakukan kecurangan dalam tes resmi, termasuk juga tes kecelakaan.

Disitat dari Skynews, Kamis (6/6/2024), setelah dilakukan penggeledahan, Chairman Toyota Motor Corporation (TMC), Akio Toyoda langsung meminta maaf di depan publik, atas kecurangan tes yang melibatkan tujuh model asal Negeri Sakura ini.

"Kami dengan tulus meminta maaf. Kami bukanlah perusahaan yang sempurna tetapi jika kami melihat ada yang salah, kami akan mengambil langkah mundur dan terus berusaha memperbaikinya," ucap Toyoda.

Sementara itu, Juru bicara Kementerian Perhubungan mengatakan kantor masing-masing merek yang terlibat, yaitu Mazda, Honda, Suzuki, dan Yamaha juga akan dikunjungi sebagai bagian dari penyelidikan.

Sebelumnya, TMC sendiri telah menghentikan sementara pengiriman dan juga penjualan tiga model yang diproduksi di Jepang, yaitu Corola Fielder, Corolla Axio, dan Yaris Cross.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Keterangan Toyota

Dengan keterangan yang sudah diberikan Toyota, pihak jenama asal Negeri Matahari Terbit ini meyakinkan jika pihaknya akan terus memberikan penjelasan rinci kepada pihak berwenang dan mempercepat tindakan yang tepat, termasuk melakukan pengujian di hadapan saksi.

Sebelumnya, disebutkan juga bahwa dari penyelidikan internal Toyota, terungkap adanya gangguan pada uji tabrak untuk model yang tak lagi diproduksi, yakni Toyota Crown, Isis, Sienta, dan Lexus RX.

Terlepas dari masalah ini, Toyota mengatakan bahwa verifikasi internal telah memastikan kepatuhan terhadap semua peraturan keselamatan untuk kendaraan yang terkena dampak, sehingga tidak diperlukan tindakan lebih lanjut dari pemilik.

 


Tak Terkait dengan Model Toyota di Indonesia

Vice President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM), Henry Tanoto menyatakan, skandal yang terjadi di Jepang itu tidak ada kaitannya dengan model-model Toyota yang diproduksi dan dijual di Indonesia. Dari model yang disebut, ada 3 yang namanya beredar di Indonesia.

"Pertama Crown 2014, tapi ini tidak ada kaitannya dengan yang di kita. Kemudian Sienta 2015 itu juga tidak ada kaitannya karena kita baru produksi 2016," kata Henry saat berbincang di Jakarta, Kamis (6/6/2024).

Yang terakhir, sambungnya, adalah Toyota Yaris Cross. "Namanya terkait tapi produknya tidak ada kaitannya, karena memang produk yang diproduksi dan dijual di Jepang itu berbeda dengan yang kita produksi dan jual di sini ya," tegasnya.

"Jadi platformnya berbeda, kemudian juga mesinnya berbeda, jadi itu memang dua produk yang berbeda."


Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia
Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya