Liputan6.com, Jakarta - Hino mengaku bersalah atas pemalsuan data emisi mesin diesel, untuk lebih dari 105 ribu unit kendaraan. Terkait hal ini, anak perusahaan Toyota itu menyetujui penyelesaian sebesar US$ 1,6 miliar dengan lembaga-lembaga di Amerika Serikat (AS).
Disitat dari Reuters, Hino didakwa melakukan penipuan di Pengadilan Distrik AS, di Detroit karena secara tidak sah menjual 105 ribu unit mesin diesel dari 2010 hingga 2022 yang tidak memenuhi standar emisi.
Advertisement
Penyelesaian tersebut, yang masih harus disetujui oleh hakim AS, mencakup hukuman pidana sebesar US$ 521,76 juta, hukuman perdata sebesar US$ 442,5 juta kepada otoritas AS, dan US$ 236,5 juta kepada California.
Advertisement
Sementara itu, pelanggaran yang dilakukan Hino, tidak hanya sebatas memasarkan mesin diesel yang tidak memenuhi standar emisi.
Berdasarkan laporan investigasi internal perusahaan, Hino Motors diduga telah memalsukan data emisi sejak 2003.
Selain denda, Hino Motors juga akan menjalani masa percobaan selama 5 tahun. Selama masa percobaan tersebut, Hino Motors dilarang mengimpor mesin diesel buatannya ke Negeri Paman Sam.
Penjualan Kendaraan Listrik Toyota Kalah dari BYD di Jepang
BYD berhasil menyalip Toyota dalam penjualan kendaraan listrik pada 2024 di Jepang, untuk pertama kalinya. Secara total, penjualan model ramah lingkungan di Negeri Matahari Terbit ini sebanyak 59.736 unit, atau turun 33 persen dari tahun sebelumnya atau 2023, dan jadi penurunan pertama dalam empat tahun.
Disitat dari Carnewschina, BYD menjual sebanyak 2.223 unit kendaraan listrik pada 2024 atau naik 54 persen dari tahun sebelumnya.
Sementara itu, penjualan kendaraan listrik Toyota turun 30 persen menjadi 2.038 unit. Data tersebut, menurut Asoasiasi Dealer Mobil Jepang.
BYD sendiri memasuki pasar domestik Toyota pada 2023, dengan membawa crossover Atto 3, dan hatchback Dolphin. Kemudian, setelah dua model tersebut, menyusul BYD Seal sebagai mobil ketiga yang dipasarkan di negara asal banyak merek otomotif dunia tersebut.
Pada 2025, produsen mobil yang berkantor pusat di Shenzhen ini akan meluncurkan mobil keempatnya di Jepang, BYD Sealion 07 EV.
Pangsa pasar kendaraan listrik di Jepang sendiri turun di bawah 2 persen pada 2024, dan kondisi ini jadi yang terendah di antara pasar negara maju lainnya.
Sementara penjualan mobil listrik di pasar lain tumbuh lebih lambat, dan keengganan Jepang untuk mengadopsi kendaraan listrik mulai terlihat.
Â
Advertisement