Liputan6.com, Jakarta - Calon Gubernur (cagub) DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Baswedan, menginginkan debat kedua Pilgub DKI Jakarta tidak hanya menampilkan pasangan calon (paslon)n tetapi juga antar cagub dan antar cawagub. Artinya, ia mengharapkan, debat cagub dan cawagub dipisah.
"Biar publik bisa menilai sendiri-sendiri, jadi bukan semuanya harus dipisah-pisah. Tetap ada pasangan, ada sendiri-sendiri, sehingga publik bisa tahu semuanya. Kalau sekarang kan enggak. Kalau debatnya hanya pasangan saja maka masyarakat tidak bisa menilai secara individu. Jadi publik enggak tahu karakter masing-masing peserta secara individu," ujar Anies saat ditemui di kawasan Gajah Mada, Taman Sari, Jakarta Barat, Rabu 25 Januari 2017.
Anies kemudian membandingkan dengan debat capres dan cawapres pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden di Amerika, yang mengadakan debat antar capres dan antar cawapres.
Advertisement
"Seperti dalam pemilihan capres (Amerika Serikat) juga kan ada yang dipisah, capres sendiri. Debat cawapres sendiri. Lalu ada juga yang debatnya berpasangan," kata Anies Baswedan.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu juga menyinggug soal waktu yang diberikan saat proses tanya-jawab di dalam debat.
"Jadi pertanyaan itu, misalnya gini, kalau pertanyaannya 1,5 menit kan kepanjangan. Temen-temen kan kalau nanya, 20 detik juga selesai. Pertanyaannya bisa singkat. Sebenarnya waktu yang digunakan untuk bertanya bisa digunakan untuk menjawab pertanyaan," tandas Anies.
Mantan Rektor Universitas Paramadina itu juga mengharapkan jika pada debat nanti, moderator memberikan waktu kepada peserta debat agar dapat memberikan respons atas jawaban dari peserta lainnya.
"Kalau moderatornya yang tahu persoalan (masalah) kan dia bisa kasih respon atas jawaban peserta. Karena kalau hanya membacakan pertanyaan ya sama saja," ujar Anies Baswedan.