Djarot : Rakyat Adalah Hakim Tertinggi

Djarot siap menerima apapun hasinya pada Pilkada 2017

oleh Liputan6 diperbarui 13 Apr 2017, 18:46 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2017, 18:46 WIB
Ahok dan Djarot
Anggap Diri Sebagai Pelayan Rakyat, Djarot Akui Rakyat Adalah Hakim Tertinggi

Liputan6.com, Jakarta Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Djarot Saiful Hidayat mengaku, Ia dan pasangannya dalam Pilkada DKI Jakarta 2017, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), siap menerima apapun hasinya nanti.

Untuk itu, Mantan Walikota Blitar tersebut, mengajak masyarakat Jakarta untuk menciptakan iklim Pilkada DKI Jakarta yang sejuk damai. Terlebih menjelang hari pencoblosan yang akan berlangsung 19 April mendatang.

“Kami ingin betul kita ciptakan Jakarta yang sejuk dan damai. Apapun pilihan rakyat harus wajib kita terima,” ucap Djarot di Hotel Bidakara, Jakarta.

Djarot berharap, pada Pilkada DKI nanti tidak ada intervensi yang berasal dari pihak luar. Sebab, ujarnya, warga Jakarta merupakan hakim tertinggi yang memiliki hak untuk menentukan siapa yang berhak menjadi pelayan di Ibu Kota.

“Oleh karenanya masa-masa ke depan kita saling menghargai, hormat-menghormati atas pilihan yang akan ditentukan warga Jakarta. Warga Jakarta hakim tertinggi yang akan menentukan dari dua kandidat ang baik ini memilih yang terbaik untuk melayani warga sepenuh hati,” ujar Djarot.

Djarot berharap, publik dapat memberikan kesempatan pada warga Jakarta untuk bebas menentukan pilihannya. Ia dan Ahok menyampaikan permohonan maaf bila ada dalam kegiatan Ahok-Djarot membuat warga Jakarta kurang berkenan.

“Kami menyampaikan permohonan maaf bila ada ucapan tindakan dan bila ada kegiatan kami mengganggu seluruh warga Jakarta,” jelas Djarot.

Sebagai informasi, hasil survei Peneliti lembaga Media Survei Nasional (Median) mendapati kinerja cagub cawagub pertahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat dinilai cukup memuaskan.

Rico Marbun dari Peneliti lembaga Media Survei Nasional (Median) menjelaskan, 53,6 persen responden menganggap pasangan Basuki-Djarot sebagai sosok yang mampu memimpin Jakarta ke depan. Sedangkan yang
memilih pasangan Anies-Sandi hanya 32,5 persen.

Sebelumnya, Ahok sempat mengatakan dirinya bersama calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat membutuhkan satu periode tambahan untuk menyempurnakan realisasi program Pemprov DKI Jakarta.

“Terimakasih atas dukungannya. Karena kami membutuhkan satu periode tambahan," kata Ahok.

Pada Pilgub DKI Jakarta 2017 ini, pasangan Ahok-Djarot diusung oleh empat partai politik. Yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Nasdem, Partai Hanura, dan Partai Golkar. Mereka akan bersaing dengan pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta, setelah sebelumnya pada putaran pertama dari data Real Count KPU, pasangan Ahok-Djarot berhasil unggul 42,96% suara.

(*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya