Liputan6.com, Jakarta - Calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku tak mempermasalahkan berapa nomor urut yang didapat pada Pilkada Jabar.
"Yang penting kan bukan di nomor urut, tapi di program dan gagasan apa yang akan diberikan kepada masyarakat Jabar," ucap Ridwan Kamil usai menjadi imam sholat magrib di di masjid As Syifa, di kawasan Arcamanik Bandung, pada Selasa, (13/2/2018).
Baca Juga
Hasil Quick Count Indikator Pilkada Jabar 100%: Acep-Gitalis 9,67%, Jeje-Ronal 9,10%, Syaikhu-Ilham 20,07%, Dedi-Erwan 61,16%
Pilkada Jabar, Dedy Mulyadi-Erwan Setiawan Unggul Telak di TPS Prabowo
Hasil Quick Count Indikator Pilkada Jabar 92%: Acep-Gitalis 10%, Jeje-Ronal 9,22%, Syaikhu-Ilham 20,20%, Dedi-Erwan 60,58%
Emil mengatakan saat maju di Pilkada Kota Bandung, 5 tahun lalu, dia dan pasanganya mendapatkan nomor urut buncit alias 4, tapi justru dia keluar sebagai pemenang Pilkada.
Advertisement
Menurut dia, bekal pasangan Rindu (Ridwan Kamil- Uu) sudah baik. Elektabilitasnya di atas 40 persen.
"Meski begitu, kami tak mau tabakur, kami akan terus berjuang, door to door menemui warga untuk memastikan kemenangan Pilkada 2018," ucap Ridwan Kamil.
Emil menyatakan, pihaknya sudah menghitung bahwa kemenangan Jabar hanya bisa dimenangkan dengan berkampanye dari rumah ke rumah. Bukan dari banyaknya spanduk dan reklame. Sebab Pilkada kali ini, pemasangan spanduk dan reklame diatur oleh KPUD.
Kampanye Door to Door
Karena masyarakat Jabar senang didatangi, lanjut Emil, maka pendekatan yang telah dilakukan dalam setahun ini, yaitu menemui tokoh masyarakat dan warga ke kampung-kampung mereka.
"Jadi Pola atau strategi pemenangannya sama, yakni menggunakan pola menemui tokoh masyarakat dan warga. Warga Jabar senang jika didatangi, baik di rumahnya, di pasar, dan di jalanan. Intinya warga Jabar senang bersilahturahmi," kata dia.
Tak hanya itu, menurut Emil, pasangan Rindu memiliki lebih dari 300 ribu relawan yang tersebar di desa dan kota, yang siap menjadi saksi di TPS-TPS. Mulai besok, kata Emil, relawan dan kader pendukung koalisi akan mesosialisasikan Rindu.
"Namanya juga Rindu, mudah diingat, mudah diucapkan dan mudah diplesetkan, tapi rileks,"Â ucap Wali Kota Bandung nonaktif itu.Â
Advertisement