Tingkatkan Pendapatan Petani Bali, Koster Gagas Festival Buah

Calon Gubernur dan Wakinya, Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace) menggelar kampanye terbatas di Banjar Asak, Desa Pertima, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem. Di hadapan ratusan warga Koster ingin meningkatkan pendapatan petani di Bali

oleh Dewi Divianta diperbarui 13 Mar 2018, 14:06 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2018, 14:06 WIB
Tingkatkan Pendapatan Petani, Koster Gagas Festival Buah
Koster menggelar kampanye terbatas di Banjar Asak, Desa Pertima, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem. (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Liputan6.com, Denpasar - Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace) menggelar kampanye terbatas di Banjar Asak, Desa Pertima, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem.

Di hadapan ratusan warga Koster ingin meningkatkan pendapatan petani di Bali. Kabupaten Karangasem misalnya, terkenal sebagai penghasil buah salak. Begitu juga dengan daerah-daerah lainnya.

Untuk meningkatkan pendapatan petani, selain mewajibkan hotel membeli produk buah lokal Bali, Koster juga menggagas Festival Buah Lokal.

"Misalnya saat musim panen salak kita bikin Festival Salak. Nanti di dalamnya ada lomba makan buah salak bagi turis. Misalnya lombanya siapa yang kuat makan buah salak sebanyak 1 kilogram dalam waktu 30 menit. Yang menang dapat hadiah," kata Koster disambut tawa ratusan warga, Selasa (13/3/2018).

Pun halnya ketika musim panen raya buah-buahan lokal lainnya. Bagi Koster, hal itu mungkin saja dilakukan. Ia menjelaskan, sesungguhnya wisatawan, baik itu domestik maupun mancanegara, sangat menyukai buah lokal asli Bali.

Agar Pendapatan Petani Meningkat

Tingkatkan Pendapatan Petani, Koster Gagas Festival Buah
Pilkada Bali

Ia mengenang masa-masa kuliah di Institut Teknologi Bandung. Saban pulang usai liburan semester, Koster selalu membawa salak sebagai buah tangan untuk teman-temannya di kampus. "Ada satu teman saya namanya Gunawan Putra Jaya. Dia yang selalu menghabiskan salak yang saya bawa. Tidak sampai 30 menit 1 kilogram salak dia habisin," tutur dia.

Dari pengalaman itu, Koster menyebut bukan tak mungkin Festival Buah Lokal akan digelar. "Nanti gubernurnya, bupatinya ikut lomba di festival itu. Saya akan berusaha keras agar pendapatan petani buah kita meningkat minimal 20-30 persen untungnya. Negara harus hadir untuk rakyatnya," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya