Liputan6.com, Bogor - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut 1, Uu Ruzhanul Ulum prihatin atas peristiwa tertangkapnya anak-anak usia SD yang nyaris tawuran dengan menggunakan senjata tajam, di Purwakarta, Jumat 20 April. Kurangnya Pendidikan keagamaan dan pendidkan keluarga pada anak-anak membuat emosional mereka tidak stabil.
Kang Uu, sapaan akrab Bupati Tasikmalaya dua periode ini menilai peristiwa itu sangat luar biasa, mengingat mereka masih usia belia. Beruntung kepolisian mencium rencana tawuran tersebut, sehingga berhasil digagalkan.
"Anak tidak cukup anak diberi Pendidikan duniawi saja, seperti sekolah, tapi juga dibutuhkan pendidikan uhkrowi, yang sifatnya fardhu ain, yakni Pendidikan tentang keakheratan," kata Kang Uu di Bogor, Minggu (22/4/2018).
Advertisement
Kang Uu menjelaskan, jika anak diberikan Pendidikan multidimensi, yakni pendidikan keagamaan dan ukhrowi atau keakheratan, seperti pendidikan salat, mengaji, dan ahlak yang mulia, maka akan melahirkan generasi yang tidak sekadar cerdas, tapi juga soleh dan soleha.
Pendidikan suri tauladan, lanjut Kang Uu, juga harus diperkenalkan kepada anak dari dari keluarga. Pendidikan awal dan utama pada anak berasal dari keluarga. Anak tidak cukup diberi Pendidikan tekstual, tapi juga harus kontekstual, yakni teladan.
"Kalau sekrang kan banyak orangtua suka memarahi anaknya jika raportnya jelek, tapi tidak pernah menegur ketika anaknya tidak salat, tidak puasa, dan tidak ngaji," ujar cucu ulama besar KH Choer Affandi, pendiri Pesantren Miftahul Huda Tasikmalaya ini.Â
Program untuk Anak
Untuk program anak-anak, pasangan Ridwan Kamil-Uu atau Rindu memiliki program magrib mengaji. Anak-anak wajib ke masjid saat magrib, untuk salat, mengaji dan belajar tentang ahlak yang baik. Karena itu, program Rindu adalah untuk keseimbangan antara Pendidikan duniawi dan ukhrowi untuk anak-anak.
Kang Uu juga mengingatkan bahwa pendidikan usia dini seperti PAUD dan TK itu sifatnya sekunder. Justru jika orangtua punya waktu di rumah, sebaiknya Pendidikan agama dan ahlak diajarkan langsung oleh ibunya.
"Sentuhan kasih sayang dan ajaran dari ibunya akan melekat dan membuat hubungan emosional yang baik antara orang tua dan anak sekaligus membuat karakter dan ahlak anak lebih mulia," ucap peraih Satyalencana 2016 dari Presiden Joko Widodo ini.
Advertisement