Liputan6.com, Jakarta - Rangkaian bom bunuh diri terjadi di Surabaya dan Sidoarjo. Calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf alias Gus Ipul pun bersama para santri, ulama, serta para kiai, mendeklarasikan antiterorisme yang digelar di Alun-Alun Kabupaten Jombang.
"Bersama ulama, kiai, dan santri, kami telah mendeklarasikan Jawa Timur yang damai, ingin Indonesia tetap tegak, aman. Deklarasi ini menegaskan bahwa kami tidak takut (aksi terorisme)," kata Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf.
Ia prihatin dengan insiden teror bom yang terjadi di tiga gereja Surabaya tersebut. Kejadian itu merugikan banyak orang, karena terdapat 14 orang meninggal dunia dan 43 orang lainnya harus dirawat di rumah sakit di Surabaya.
Advertisement
Gus Ipul menyebut, ada beragam cara yang bisa mengikis aksi terorisme, termasuk upaya menangkal paham radikal. Salah satu cara yang dilakukan bisa lewat penguatan pendidikan di masyarakat, termasuk penguatan pesantren.
Pria yang juga salah satu Ketua PBNU ini menambahkan, kegiatan ini cukup positif digelar sebagai upaya memberikan pemahaman, termasuk mengambil langkah mengantisipasi agar kejadian yang sama tidak terulang. Dengan penjelasan ulama dan kiai soal agama bisa mencegah berbagai hasutan paham radikal yang berkedok agama.
"Mengajak ulama serta kiai, ini upaya mencegah perekrutan teroris, khususnya di Jawa Timur. Contohnya melalui deklarasi ini, yang merupakan sumbangan pemikiran dari para ulama dan santri untuk antisipasi kejadian serupa terulang," kata Gus Ipul seperti dilansir Antara, Senin (14/5/2018).
Kesejahteraan
Gus Ipul menambahkan, paham radikal bisa tumbuh karena berbagai macam pengaruh, bahkan termasuk masalah sosial ekonomi. Kesejahteraan yang belum merata membuat beberapa golongan masyarakat mudah dihasut.
Untuk itu, ia ingin agar ke depan masyarakat di Jatim bisa lebih sejahtera, caranya dengan mengedepankan konsep pembangunan yang memeratakan kesejahteraan.
"Ini salah satu kunci. Memperkuat harmoni di dalam masyarakat. Salah satu kuncinya, masyarakat sejahtera bersama," kata dia.
Gus Ipul juga meminta agar aparat penegak hukum bisa mengusut kasus teror bom di Surabaya ini hingga ke akarnya, sebab aksi yang bersifat menghasut dapat memecah belah persatuan bangsa.
"Kami mengutuk oknum penyebar berita bohong, berita yang berisi SARA, bernada kebencian, bersifat menghasut, dapat memecah belah persatuan, dan kesatuan bangsa, yang merugikan orang lain," katanya.
Deklarasi tersebut digelar dengan melibatkan ribuan santri, ulama, kiai, hingga bu nyai di Kabupaten Jombang. Pembacaan deklarasi dipimpin oleh KH Muzaki, salah satu pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang.
Pembacaan deklarasi itu ditirukan oleh seluruh yang hadir. Para santri sangat antusias dan mereka juga ikut berduka cita atas tragedi yang terjadi di sejumlah gereja di Surabaya. Selain deklarasi mereka juga dihibur grup musik Wali Band.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement