Liputan6.com, Tatton - Dalam catatan sejarah politik Inggris, 8 April 1997 menjadi titik awal tekad wartawan perang veteran Martin Bell bertarung demi meraih kemenangan atas anggota parlemen Konservatif yang tengah dipermalukan, Neil Hamilton, dalam pemilihan umum untuk daerah pemilihan Tatton.
Wartawan yang beralih menjadi kandidat politik ini berkampanye sebagai kandidat independen, meskipun ia telah didorong untuk mendukung Partai Buruh dan Partai Demokrat Liberal.
Saat itu, Partai Konservatif lokal tetap memberikan dukungan kepada Neil Hamilton, meski ia tengah menghadapi tuduhan serius dalam skandal “uang untuk pertanyaan” yang menyeret nama pemilik Harrods, Mohamed Al Fayed. Hamilton membantah menerima suap, meskipun mengakui pernah menerima fasilitas yang tidak dilaporkan.
Advertisement
Bell, yang dikenal luas berkat liputannya di medan perang seperti Bosnia dan identik dengan jas putihnya, mengatakan dalam konferensi pers, "Saya ingin dia keluar -saya benar-benar ingin itu terjadi."
“Saya ingin kampanye ini berlangsung dengan layak dan bermartabat,” ujar Martin Bell kala itu, seperti dikutip dari BBC On This Day, Selasa (8/4/2025).
Ia mengaku awalnya berharap kampanyenya akan singkat. Namun, begitu melihat respons dari pihak Konservatif yang tetap mempertahankan Hamilton, Bell memilih berjuang hingga akhir.
Keputusan jurnalis Bell maju sebagai calon independen resmi diumumkan setelah kandidat dari Partai Buruh lokal mengundurkan diri demi memberi jalan kepada kandidat yang menolak praktik politik kotor.
Kemenangan Bell dan Akhir Karier Politiknya
Bell sempat berharap kehadirannya saja akan cukup untuk membuat Partai Konservatif mengganti Hamilton. Namun kenyataannya, Hamilton bersikeras tetap maju, dan mendapat dukungan 182 suara berbanding 100 dalam pemungutan suara internal partai.
Bell pun melakukan kampanye aktif dan mendapat sambutan hangat dari publik. Dalam kunjungan perdananya sebagai kandidat, ia sempat disambut langsung oleh Hamilton dan istrinya, Christine, saat menghadiri acara di Knutsford Heath. Kala itu, Bell didampingi putrinya, Melissa, dan Kolonel Bob Stewart, seorang pahlawan perang dari Bosnia.
Adapun Hamilton menyatakan dirinya tidak bersalah dan menginginkan Bell maju sebagai kandidat independen biasa, bukan sebagai simbol perlawanan terhadap korupsi.
Bell kemudian menjadi favorit di kalangan masyarakat dan bandar taruhan untuk memenangkan pertarungan politik tersebut. Ia bahkan mengundurkan diri dari BBC pada 9 April untuk fokus menjalani pencalonannya.
Hamilton sempat menempuh jalur hukum untuk menghentikan pencalonan Bell sebagai kandidat anti-korupsi, namun upaya itu gagal.
Pada akhirnya, Bell berhasil memenangkan kursi Tatton dengan selisih lebih dari 11.000 suara, menjungkirbalikkan salah satu basis suara terbesar Partai Konservatif di Inggris.
Bell hanya menjabat satu periode di parlemen. Ia sempat kembali mencalonkan diri sebagai kandidat anti-korupsi di Brentwood and Ongar dalam Pemilu 2001, namun gagal mengalahkan petahana dari Partai Konservatif. Di tahun 2004, ia mencalonkan diri sebagai anggota Parlemen Eropa, tetapi kembali gagal dan kemudian menyatakan pensiun dari dunia politik.
Sementara itu, Hamilton tetap bersikeras bahwa dirinya tidak bersalah. Namun gugatan pencemaran nama baik yang ia ajukan tidak berhasil, dan pada 2001 ia dinyatakan bangkrut.
Advertisement
