Sudirman Said Ingin Jateng Jadi Rumah Santri

Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Sudirman Said-Ida Fauziyah menegaskan Provinsi Jateng bukan milik salah satu golongan.

oleh Devira PrastiwiLiputan6.com diperbarui 23 Mei 2018, 14:17 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2018, 14:17 WIB
Calon Gubernur Jawa Tengah Sudirman Said membentangkan kain dalam rangka saweran biaya pilkada (Tim Media Sudirman Said)
Calon Gubernur Jawa Tengah Sudirman Said membentangkan kain dalam rangka saweran biaya pilkada (Tim Media Sudirman Said)

Liputan6.com, Brebes - Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Sudirman Said-Ida Fauziyah menginginkan Jateng menjadi rumah santri.

"Mari kita menggeser stigma, pandangan bahwa Jateng bukan kandang banteng. Ini adalah rumah bersama, rumah orang beriman, rumah santri, dan rumah orang beragama," ujar Sudirman Said.

Ia menegaskan, Provinsi Jawa Tengah bukan milik salah satu golongan. Karena sudah menjadi rumah bersama, salah satunya rumah bagi para santri.

Hal ini disampaikan Sudirman saat bersilaturahmi dengan pengurus dan para santri Pondok Pesantren Al-Falah, Songgom, Kabupaten Brebes, Sabtu 19 Mei 2018.

"Saya ingin mengawali silaturahmi di sini dengan sebuah pertanyaan, apa betul Jateng ini kandang banteng? Karena faktanya, ternyata jumlah pesantrennya sangat banyak, ada 5.800 pesantren, di mana-mana muncul simbol keagamaan," kata dia.

Ada beberapa alasan Sudirman ingin Jateng jadi rumah santri. Salah satunya, jika umat dan para santri masih terpinggirkan, hal tersebut tidak baik bagi pembangunan di Jateng.

"Ini kesempatan baik, suasana ini bisa diubah, selama umat masih terpinggirkan, tidak mengontrol kebijakan tidak mengontrol anggaran, tidak mengontrol policy keputusan, itu tidak baik," tutur Sudirman Said.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Minim Pendidikan Islam

Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah Sudirman Said, bernyanyi bersama musisi lkegendaris, Nomo Koeswoyo (Tim Media Sudirman Said)
Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah Sudirman Said, bernyanyi bersama musisi lkegendaris, Nomo Koeswoyo (Tim Media Sudirman Said)

Salah satu hal yang disorot Sudirman adalah perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Tengah saat ini dinilai masih minim terhadap pendidikan Islam, salah satunya pesantren.

"Saat ini, perhatian pada pendidikan Islam terbatas, sehingga, kalau memimpin Jateng, dengan ridho Allah SWT, kami berkomitmen untuk memfokuskan pembangunan Jateng pada pembangunan manusia, cerdas, sehat, berakhlak mulia, salah satunya lewat pesantren dan pendidikan Islam," terangnya.

Menurut Sudirman, perkara pembangunan infrastruktur fisik bisa dilakukan belakangan. Karena yang utama adalah pembangunan manusia.

"Perkara semen, gorong-gorong jalan raya itu bisa dicapai belakangan, Kalau kita ngebut di urusan infrastruktur keras, tetapi manusianya bukan manusia berdaya, bukan manusia yang punya akhlak, keterampilan, maka pembangunan fisik sebesar apapun akan hancur," papar dia.

Sudirman Said menjanjikan tiga misi utama pembangunan Jateng yakni mengurangi kemiskinan menjadi 6 persen, menciptakan 5 juta lapangan kerja, dan membangun pemerintahan bersih.

"Salah satu yang menjadi problem kita saat ini adalah korupsi, tepat dikatakan di berbagai media, korupsi adalah urusan gawat kita. Itu yang akan kita selesaikan, membangun pemerintahan bersih dari korupsi, sehingga saya meminta doa restu, terus berjuang menuju hari penting Rabu 27 Juni 2018," jelas Sudirman.

 

Reporter : Dian Ade Permana

Sumber  : Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya