Liputan6.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyindir pasangan calon gubernur yang membawa urusan Pilpres ke debat calon gubernur. Dia heran, dalam pertarungan calon kepala daerah harus ditunggangi kepentingan lain.
Pasangan calon yang disinggung Tjahjo adalah calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Sudrajat-Ahmad Syaikhu atau pasangan Asyik.
"Saya ingatkan pilkada itu memilih pemimpin yang amanah. Debat kampanye ya sampaikan saya mau jadi gubernur, saya mau maju jadi bupati, wali kota. Tegas. Jangan kampanye buat daerah, tapi yang diomongkan ganti presiden. Bagaimana pemimpin daerah ditunggangi begini," ujar Tjahjo dalam Rapat Kerja Keuangan Daerah Tahun 2018, di Jakarta Pusat, Kamis (24/5/2018).
Advertisement
Selain itu, Tjahjo juga menyinggung kejadian saat Hari Buruh, di mana ada satu kelompok buruh yang deklarasi mendukung salah satu capres.
"Kayak kemarin buruh punya aspirasi bagus, tapi ada yang nunggangi," ucap Tjahjo.
Kecam Kampanye Berisi SARA
Mantan Sekjen PDIP ini juga mengingatkan, Pilkada merupakan ajang adu program dan adu kampanye. Dia mengecam kalau dalam kampanye diisi dengan ujaran kebencian, SARA, dan fitnah.
"Pilkada itu juga kampanye adu program adu konsep, adu gagasan, tentang pemerataan pembangunan di daerah, meningkatkan kesejahteraan rakyat, jangan kampanye yang berujuar kebencian. Kampanye yang SARA, kampanye yang fitnah," Tjahjo mengingatkan.
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement