Sempat Disebut Jenderal Kardus, Prabowo Rangkul Andi Arief

Dengan wajah tampak gemas, tangan kanan Prabowo pun langsung merangkul mantan aktivis 1998 itu. Kemudian keduanya tertawa lepas diikuti para politikus Demokrat lainnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Sep 2018, 10:22 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2018, 10:22 WIB
Tiba di Rumah SBY, Prabowo - Sandi Disambut Hangat
Bakal capres Prabowo Subianto (kiri) bersama bakal cawapres Sandiaga Uno (kanan) disambut Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Agus Harimurti Yudhoyono di kediamannya di Jakarta, Rabu (12/9). (Merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Ada kejadian menarik usai pertemuan Prabowo-Sandiaga melakukan pertemuan tertutup dengan Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Di momen itu, Prabowo bertemu dengan Wasekjen Demokrat Andi Arief yang sempat melempar tudingan "jenderal kardus".

Adalah Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan yang memicu terjadinya pertemuan Prabowo dan Andi. Saat itu, Prabowo-Sandiaga hendak meninggalkan rumah SBY usai jumpa pers. Namun, Hinca berulah.

"Nih Andi Arief nih, Pak," teriak Hinca bersama sederet politikus Demokrat lainnya seperti Rachland Nashidik, Rabu (12/9/2018).

Sepersekian detik, langkah Prabowo yang hendak turun tangga teras rumah SBY untuk menuju ke mobil terhenti. Mantan Danjen Kopassus tersebut berbalik badan menoleh ke arah suara dan mencari sosok Andi Arief.

Andi pun bergegas mendekati Prabowo. Dengan wajah tampak gemas, tangan kanan Prabowo pun langsung merangkul mantan aktivis 1998 itu. Kemudian keduanya pun tertawa lepas diikuti para politikus Demokrat lainnya.

Beberapa detik kemudian, giliran Sandiaga Uno yang berhadapan dengan Andi Arief. Tak seperti Prabowo, Sandi memilih salam komando dengan Andi Arief. Kemudian mereka pun bersama tertawa lepas.

 

Saksikan tayangan video menarik berikut ini:

Tudingan Andi Arief

Diketahui, Andi Arief sempat menuding Prabowo jenderal kardus. Menurut Andi, Prabowo lebih memilih uang yang disodorkan Sandiaga Uno demi posisi cawapres.

Sandiaga dituding memberikan mahar Rp 500 miliar kepada PKS dan PAN demi kursi cawapres. Namun, tudingan itu tak terbukti, Andi ogah memenuhi panggilan Bawaslu hingga akhirnya kasus tersebut dihentikan.

Reporter: Angga Yudha Pratomo

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya