Liputan6.com, Jakarta - Ketua Presidium Aksi Bela Islam, Kapitra Ampera menyampaikan, pertemuan Ijtimak Ulama Kedua yang akan berlangsung hari ini sebaiknya dibatalkan.
Menurut dia, acara tersebut dinilai hanya akan membuahkan kekecewaan di kemudian hari, khususnya kepada umat Islam.
"Batalkan Ijtimak Ulama Kedua kalau hanya mendukung Prabowo-Sandi dengan membawa kontrak politik. Kembali ke Alquran. Kalau hanya untuk mendukung Prabowo Sandi berarti umat Islam ini tertipu dalam pilihan politik," ujar Kapitra di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu, 15 September 2018.
Advertisement
Menurut Kapitra, Ijtima Ulama kedua pada akhirnya akan dilematis. Pasalnya, kubu Prabowo - Sandi pada akhirnya melepas penekanan menjadikan ulama sebagai wakil presiden dan memilih jalur kontrak politik.
"Keputusan Ijtima Ulama (pertama) saja ditinggalkan, bagaimana mau kontrak politik. Yang benar itu dukung KH Ma'ruf Amin, meninggalkan Prabowo Sandi. Bagaimana bisa Ijtimak Ulama tidak mendukung ulama," jelas dia.
Pada Ijtimak Ulama Pertama, Prabowo Subianto bersama partai politik pengusung pada akhirnya tidak menjatuhkan pilihan kepada Salim Segaf Al Jufri atau Ustad Somad sebagai bakal calon wakil presiden.
Setelahnya, lanjut Kapitra, ulama tidak menyerah dengan kembali ke kediaman Ketua Umum Partai Gerindra itu dan menyodorkan nama Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym dan Arifin Ilham.
"Kalau memang konsisten dengan kata ulama, harusnya didukung ulama yang jadi wakil presiden. Siapa yang bisa bilang Kiai Ma'ruf Amin tidak terlibat aksi membela al Quran? Siapa yang bisa bilang dia bukan ulama? Bahkan toh Jokowinya juga Islam 24 karat. Kenapa tidak bela ulama," beber Kapitra.
Bagi mantan Pengacara Rizieq Shihab itu, Ijtimak Ulama merupakan metamorfosa dari gerakan penegakan hukum ketika mendesak Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dipidana atas dugaan penistaan agama. Kemudian berlanjut kepada upaya mendukung ulama menjadi wakil presiden.
"Saya orang yang mendukung ulama jadi presiden atau wakil presiden. Kembalilah ke Ijtimak Ulama Pertama yang mendukung ulama menjadi wakil presiden," Kapitra menandaskan.
Kembali ke Ijtimak Ulama Pertama
Bagi mantan Pengacara Rizieq Shihab itu, Ijtimak Ulama merupakan metamorfosa dari gerakan penegakan hukum ketika mendesak Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dipidana atas dugaan penistaan agama. Kemudian berlanjut kepada upaya mendukung ulama menjadi wakil presiden.
"Saya orang yang mendukung ulama jadi presiden atau wakil presiden. Kembalilah ke Ijtimak Ulama Pertama yang mendukung ulama menjadi wakil presiden," Kapitra menandaskan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement