Survei LSI: 58 Persen Responden Yakin Jokowi-Ma'ruf Menang Telak di Pilpres

LSI menyatakan sebanyak 58,6 persen publik menilai Jokowi-Ma'ruf bakal menang telak dalam kontestasi politik tahun depan.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Okt 2018, 16:23 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2018, 16:23 WIB
Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno
Dua pasang capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dan Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebelum pengundian nomor urut peserta Pemilu 2019 di Kantor KPU, Jakarta, Jumat (21/9). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyebut pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin berpotensi menang telak di Pilpres 2019.

"Publik menilai pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin paling berpotensi menang telak," kata peneliti LSI, Rully Akbar saat merilis hasil survei di Kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (4/10).

Rully mengatakan dalam survei tersebut, sebanyak 58,6 persen publik menilai Jokowi-Ma'ruf bakal menang telak dalam kontestasi politik tahun depan. Sedangkan sebanyak 25,7  pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno hanya mendapat 25,7 persen.

"Sedangkan responden yang tidak jawab, tidak tahu dan belum memutuskan sebanyak 15,7 persen," ucap Rully.

Dalam survei itu, LSI juga merilis persepsi publik tentang seberapa penting sosok presiden kuat untuk memimpin Indonesia. Sebanyak 58,50 persen responden menilai presiden kuat ialah yang mendapat dukungan masyarakat.

Sedangkan sebanyak 43,40 persen menilai Indonesia memerlukan Presiden yang kuat untuk menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi, termasuk kesejahteraan rakyat.

"Selain itu publik juga menilai presiden kuat diperlukan agar tidak diperalat kepentingan kelompok (20,40 persen). Agar tak terlalu banyak negosiasi yang tak perlu untuk mengambil keputusan (15,30 persen), dan agar presiden kokoh melindungi keberagaman di Indonesia (13,50 persen)," papar Rully.

Survei LSI ini digelar pada tanggal 14-22 September. Responden yang terlibat sebanyak 1.200 orang. Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling. Sementara itu, wawancara tatap muka dilakukan dengan menggunakan kuisioner dan margin of error 2,9 persen.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya