Belum Tentukan Singkatan Nama, Gibran-Teguh: Semua Usulan Boleh Dipakai Saat Kampanye

Menurut Gibran, setiap usulan singkatan nama mempunyai makna positif tersendiri. Dia mengapresiasi usulan dari para kader.

diperbarui 20 Agu 2020, 09:17 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2020, 09:17 WIB
Gibran Rakabuming Raka
Bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa menunjukkan surat rekomendasi dari PAN saat menggelar pertemuan di Jakarta, Rabu (12/8/2020). PAN telah resmi memberikan dukungannya kepada Gibran dan Teguh pada Pilkada Solo 2020. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Jakarta Pasangan calon wakil kota (Cawali) dan wakil wali kota (Cawawali) yang diusung PDIP di Pilkada Solo 2020, Gibran Rakabuming dan Teguh Prakosa, hingga kini belum menentukan akan memakai singkatan nama apa untuk memudahkan saat kampanye.

Menurut Teguh, semua usulan dari masyarakat terkait singkatan nama mereka boleh dipakai selama kampanye.

"Kan sudah banyak sekali, ada GT Mantap, ada Gi-Ta, Giat, banyak sekali. Yang mana? Itu semua kami pakai karena kreasi anak-anak muda semua. Kami hormati kreasi mereka. Yang penting tujuannya kan sama," tutur Teguh di Serengan, Selasa, 18 Agustus 2020. 

Hal senada disampaikan Gibran kepada awak media. Kalau pada akhirnya singkatan nama Gibran-Teguh saat kampanye Pilkada Solo berbeda antarkelurahan/kecamatan, menurutnya tidak masalah. Yang terpenting masyarakat kenal dengan Gibran-Teguh.

"Panggilannya beda-beda ya ndak apa-apa. Kan sudah dikenal sebagai Gibran-Teguh," ungkap Gibran.

Menurut putra sulung dari Presiden Joko Widodo ini, setiap usulan singkatan nama mempunyai makna positif tersendiri. Dia mengapresiasi usulan dari para kader.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Seragam Khusus

Selain singkatan nama, sosok calon kepala daerah pada umumnya mempunyai seragam khusus yang dijadikan ciri khas. 

Gibran-Teguh ternyata juga belum mempunyai seragam (sarimbit) khusus untuk Pilkada Solo 9 Desember nanti. Kemeja bergambar gapura Pasar Klewer yang dipakai jelang Idul Adha 2020, tak pernah dipakai lagi.

Gibran beralasan dirinya dan Teguh banyak mendapat sumbangan pakaian dan kaus hasil kreativitas warga Solo.

"Seragam ya nanti sambil jalanlah. Tapi yang perlu dicatat di tiap wilayah kami dikasih kaus-baju juga," katanya. 

Berbeda dengan sang ayah, Joko Widodo atau Jokowi yang selalu mempunyai baju seragam dengan pasangannya di tiap pilkada. 

 

Simak berita Solopos.com lainnya di sini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya