Survei SMRC di Pilkada Surabaya: Eri-Armudji 48,5%, Machfud-Mujiaman 37,3%

Kemudian, dari riset tingkat kedikenalan (awareness),[ Eri Cahyadi](4414195 "") meraih 81 persen, lalu Machfud Arifin hanya 80 persen atau dari segi popularitas.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Nov 2020, 14:07 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2020, 14:07 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Pasangan bakal calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan calon Wakil Wali Kota Surabaya Armuji ikuti rangkaian tes kesehatan. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Pasangan calon wali kota dan calon wakil wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi-Armudji (Erji), unggul selisih 11,2 persen atas Machfud Arifin-Mujiaman berdasarkan hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting" (SMRC) di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.

"Datanya, pasangan Erji 48,5 persen, sedangkan lawannya 37,3 persen, dan yang belum tahu 14,2 persen," ujar Direktur Riset SMRC Deni Irvani melalui forum diskusi virtual bertema "Peluang Calon-Calon Wali Kota dalam Pilkada Surabaya", Minggu, 22 November. 

Kemudian, dari riset tingkat kedikenalan (awareness), Eri Cahyadi meraih 81 persen, lalu Machfud Arifin hanya 80 persen atau dari segi popularitas, selisihnya sangat tipis.

Namun, di antara yang mengenal kedua sosok calon wali kota tersebut, yang suka kepada Eri Cahyadi 71 persen, sedangkan ke Machfud Arifin hanya 66 persen.

Sedangkan, untuk calon wakil wali kota, tingkat popularitas Armudji mencapai 68 persen, dengan tingkat kedisukaan 60 persen. Indikator itu juga melebihi Mujiaman yang punya popularitas 55 persen dengan tingkat kedisukaan 54 persen.

Deni menambahkan, pada riset juga ditemukan bahwa kualitas personal Eri Cahyadi dinilai lebih positif dibanding Machfud Arifin. "Ini menjelaskan mengapa Eri Cahyadi sementara unggul atas Machfud Arifin," kata Deni.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

42 Persen Belum Tentukan Pilihan

Kendati demikian, kata dia, yang perlu diperhatikan ternyata masih terdapat 42 persen warga yang menyatakan baru akan memastikan pilihan ketika waktu Pilkada sudah dekat, yakni beberapa hari sebelum pemilihan sampai dengan hari H.

"Karena itu dukungan warga kepada masing-masing calon masih bisa berubah, tergantung pada seberapa efektif dan positif kerja sosialisasi yang dilakukan masing-masing calon sampai Pilkada diadakan," tuturnya.

 

Reporter: Raynaldo Ghiffari Lubabah

Sumber: Merdeka 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya