PBNU Dukung Sikap KSAD Dudung Konsisten Jaga Netralitas TNI di Pemilu 2024

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur) memberikan dukungan kepada Kepala Staf TNI Angkatan Darat (AD) Jenderal Dudung Abdurachman yang mengingatkan jajarannya untuk menjaga netralitas pada Pemilu 2024.

oleh Putu Merta Surya PutraAdy Anugrahadi diperbarui 15 Jul 2023, 22:17 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2023, 20:05 WIB
Rapat Pimpinan TNI Tahun 2023 Digelar di Museum Satria Mandala
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono (kanan) didampingi KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman dan KSAL Laksamana Muhammad Ali saat menghadiri Rapat Pimpinan TNI Tahun 2023 di Museum Satria Mandala, Jakarta, Kamis (9/2/2023). Dalam rapat tersebut Panglima TNI menyampaikan program prioritas TNI tahun 2023 serta memberikan penghargaan kepada para prajurit berprestasi. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur) memberikan dukungan kepada Kepala Staf TNI Angkatan Darat (AD) Jenderal Dudung Abdurachman yang mengingatkan jajarannya untuk menjaga netralitas pada Pemilu 2024.

“Pak Dudung itu dikenal disiplin, tegak lurus pada aturan, setia pada Pancasila, UU, dan NKRI. Kita Mendukung dan apresiasi itu,” ujar Gus Fahrur dalam keteranganya, Sabtu (15/7/2023).

Menurut dia, hal yang disampaikan KSAD Dudung kepada jajarannya demi menjaga marwah TNI AD sesuai aturan perundang-undangan. 

Loyalitas TNI adalah tegak lurus kepada bangsa dan negara karena hal itu adalah jati diri TNI AD sejak dulu dan tidak pernah berubah. 

“Kita sepakat dengan KSAD," ujar dia.

Menurut Gus Fahrur, komitmen dan upaya KSAD Dudung menjalankan aturan dalam menjaga netralitas TNI harus didukung semua kalangan.

Sebab hal itu dianggap sangat penting untuk menjaga keamanan dan pertahanan Indonesia.

“Netralitas aparat itu menjadi bagian kepentingn bagi keutuhan NKRI. Tidak usah dukung mendukung. Setialah pada NKRI untuk kesatuan dan persatuan. Ibarat sepak bola, wasif tidak boleh main, tidak boleh nendang bola. Kalau jadi pelatih ya pelatih, wasit ya wasit. Nanti kacau,” kata dia.


Kepentingan Keamanan Negara yang Utama

Lebih lanjut, Gus Fahrur menegaskan bahwa kepentingan keamanan negara harus menjadi nomor satu bagi TNI AD. Gus Fahrur lantas meminta agar TNI aktif tetap menjaga komitmennya kepada negara.

“Pilpres ini kan kepentingan sesaat tapi keamanan dan kepentingan nasional harus menjadi fokus dari aparat negara. TNI aktif itu komitmennya kepada negara bukan capres atau partai. Dan siapapun yang terpilih itulah presiden kita. Yang menang harus dihomati. Loyalitas TNI aktif harus kepada negara NKRI. Yang purnawiraran silakan karena mereka punya hak politik,” ucap Gus Fahrur. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya