Liputan6.com, Jakarta - Rumah Demokrasi merilis hasil survei yang dilakukan di Jawa Tengah dan Jawa Timur pada 28 Agustus – 4 September 2023, untuk mengukur elektabilitas calon wakil presiden perempuan pada Pilpres 2024.
Hasilnya, nama Yenny Wahid saat ini memiliki elektabilitas tertinggi sebesar 30,2%. Kemudian disusul Khofifah Indar Parawansa 22,8%. Nama lain yang muncul adalah Susi Pudjiastuti 17,7%, Sri Mulyani 12,6% dan Puan Maharani 8,7%. Sebanyak 8,1% responden belum menentukan pilihan.
Advertisement
Survei Rumah Demokrasi juga melakukan pengukuran elektabilitas dengan simulasi 3 (tiga) nama Cawapres perempuan dan hasilnya Yenny Wahid tetap mengungguli cawapres-cawapres perempuan lainnya.
Temuan survei menunjukkan elektabilitas Yenny Wahid sebesar 43,8%, kemudian disusul Khofifah Indar Parawansa dengan elektabilitas 37,3% dan terakhir Puan Maharani sebesar 14,3%. Sebanyak 4,7% responden belum menentukan pilihan.
"Merujuk pada elektabilitas cawapres perempuan tersebut, cawapres perempuan berpotensi bisa memenangkan kontestasi Pilpres 2024," ujar Ramdansyah, Founder dan Pimpinan Rumah Demokrasi, Rabu (6/9/2023).
Ini bisa dilihat dari penerimaan publik terhadap kehadiran perempuan, dimana berdasarkan survei Rumah Demokrasi menunjukkan bahwa Cawapres perempuan memiliki peluang dipilih sebesar 55,6%.
Selain itu, juga terdapat elektabilitas yang tinggi pada sosok Yenny Wahid dan Khofifah Indar Parawansa, dimana jika suara kedua perempuan tersebut digabungkan, bisa sangat menjanjikan untuk merebut lumbung suara nahdliyin di Jateng dan Jatim.
Respons Positif terhadap Cawapres Perempuan
Hasil survei Rumah Demokrasi juga menunjukkan adanya respon positif publik terhadap munculnya Cawapres perempuan pada Pilpres 2024.
Melalui simulasi pertanyaan top of mind bagaimana pendapat responden jika ada Cawapres Perempuan di Pilpres 2024, ditemukan bahwa sebagain besar reponden merespon positif hadirnya perempuan sebagai Calon Wakil Presiden. Sebagain besar responden setuju, mendukung dan mendorong munculnya kepemimpinan perempuan dalam kontestasi Pilpres 2024.
"Survei juga menemukan beberapa argumen yang disampaikan responden, diantaranya adalah untuk membuka ruang politik yang pro gender, kehadiran perempuan di posisi strategis, pentingnya tokoh perempuan di posisi strategis untuk memperjuangkan kepentingan kaum perempuan," jelas Ramdansyah.
Pendalaman pertanyaan yang dilakukan terhadap responden terkait dengan temuan respon positif tersebut, dilakukan dengan mengajukan pertanyaan apakah responden akan memilih Cawapres Perempuan, menunjukkan bahwa sebagian besar responden akan memilih jika ada Cawapres Perempuan pada kontestasi Pilpres 2024.
Temuan survei Rumah Demokrasi menunjukkan sebanyak 55,6% responden merepson positif dan akan memilih Cawapres Perempuan. Kemudian, sebanyak 21% tidak memilih, sebanyak 7,2% ragu-ragu dan 15,9% Tidak Tahu/Tidak menjawab.
Advertisement