Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN), Nusron Wahid membantah pasangan nomor urut dua Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka tidak bisa blusukan.
Hal itu menanggapi pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bahwa Prabowo tidak bisa blusukan.
Baca Juga
Prabowo dan Gibran disebut sudah blusukan ke pondok pesantren dan simpul-simpul masyarakat.
Advertisement
"Ya namanya blusukan itu apa sih, ya silaturahmi, ke ponpes, ke simpul-simpul masyarakat, sudah dilakukan Pak Prabowo. Dan Mas Gibran sudah melakukan itu," ujar Nusron di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Minggu (12/10).
Selain itu, ketua DPP Golkar ini mengatakan, Prabowo dan Gibran sudah menemui masyarakat dan menyampaikan gagasannya.
"Punya gagasan yang populer dan konkret, apa itu? melanjutkan perjuangannya Pak Jokowi. Sama menambahi yaitu kasih makan siang gratis sama bagi-bagi susu gratis kepada semua anak di Indonesia. Itu kan konkret gagasannya. Kemudian kita tambahi dengan jalan-jalan. Jalan-jalan apa? Blusukan, silaturahmi," ujar Nusron.
Katanya, setiap calon presiden dan calon wakil presiden memiliki gaya yang berbeda. Bahaya jika calon presiden dan calon wakil presiden itu tidak memiliki gagasan.
"Soal itu setiap orang beda-beda gayanya. Yang bahaya itu kalau tidak punya gagasan hanya memperbanyak jalan-jalan. Tapi kita Alhamdulillah gagasan kita punya gagasan dan banyak jalan-jalan juga," kata Nusron.
Disinggung Hasto
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menyinggung alasan kenapa calon presiden (capres) nomor urut dua Prabowo Subianto tidak bisa melakukan blusukan sebagaimana yang kerap dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, kata dia Prabowo bukan kader PDIP.
Hal itu disampaikan Hasto dalam acara bertajuk 'Safari Politik dan Konsolidasi Struktural' di hadapan ratusan pengurus dan kader PDIP di Gedung As-Sakinah, Lebak, Banten, Minggu (10/12/2023).
"Jadi mengapa Pak Prabowo tidak bisa blusukan? Karena Prabowo bukan dari PDI Perjuangan, Prabowo bukan Jokowi sehingga tidak bisa melakukan blusukan," kata Hasto.
Mulanya, Hasto berbicara soal kaderisasi yang sudah dilakukan PDIP dari tahun ke tahun, bahkan sejak era kepemimpinan Presiden Sukarno atau Bung Karno. Kala itu, kata dia, blusukan telah dijalankan Bung Karno.
Sejak saat itu, blusukan juga diikuti Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri, hingga kader PDIP lainnya seperti Jokowi serta Ganjar Pranowo. Menurutnya, blusukan telah menjadi jati diri PDIP.
"Dengan demikian ketika Bung Karno melakukan blusukan, Pak Jokowi dan Pak Ganjar melakukan blusukan maka ini adalah karakter kepemimpinan ala PDIP Perjuangan," ucap dia.
Oleh sebab itu, dia menegaskan tidak ada figur lain selain kader PDIP yang bisa mengeklaim blusukan. PDIP, ujarnya, merupakan partai wong cilik.
"Jadi itu lah yang disampaikan kepada rakyat bahwa blusukan ini merupakan karakter dari PDIP. Yang turun ke bawah sebab kita adalah partai rakyat betul?" kata dia.
Advertisement
Hasto Ungkap Instruksi 3 Megawati untuk Kader
Hasto juga menyampaikan instruksi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk memenangkan Ganjar Pranowo-Mahfud Md di Pilpres 2024.
Hasto mengatakan, setidaknya ada tiga instruksi yang disampaikan Megawati kepada para kader. Pertama, Hasto menyebut Megawati ingin para kader melakukan door to door dari rumah ke rumah.
"Perintah dari Ibu Megawati Sukarnoputri kepada kita semua yg pertama segera turun ke bawah, perkuat akar rumput, lakukan door to door menyapa rakyat dengan penuh keyakinan diri," kata Hasto.
Menurutnya, apabila pasangan capres dan cawapres lainnya menyentuh rakyat dengan membagikan sembako, maka kader PDIP diminta menggaet rakyat langsung ke rumah-rumah.
"Kalau yang lain datang dengan sembako kita datang mengetuk pintu rakyat dengan penuh keyakinan karena Indonesia harus kita perjuangkan bersama-sama saudara-saudara sekalian," ucap dia.
Kedua, Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud ini membeberkan Megawati ingin para juru kampanye melakukan sosialisasi terkait prioritas kepemimpinan Ganjar-Mahfud jika menjadi presiden dan wakil presiden terpilih 2024.
"Yang kedua, juru kampanye dari partai maupun relawan juga untuk menyosialisasikan kepemimpinan Pak Ganjar-Mahfud, komitmen keberpihakannya kepada anak-anak muda, komitmen keberpihakannya untuk memberantas korupsi sebagai upaya meningkatkan taraf kehidupan bangsa dan juga KTP saksi," terangnya.
Terakhir, Hasto menyerukan agar para kader menyiapkan saksi-saksi baik untuk pemilu legislatif maupun pemilu presiden dengan sebaik-baiknya di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang ada di Banten.
"Setiap TPS ada dua saksi dari PDI Perjuangan, satu saksi pemilu legislatif, satu saksi pemilu presiden. Kemudian nanti juga ada satu saksi pilpres bersama partai lain dan juga relawan," kata Hasto.
"Karena itulah, bapak ibu dan saudara sekalian, tiga instruksi ini dapat dijalankan sebaik-baiknya. Sampaikan salam Pak Ganjar dan Mahfud kepada masyarakat di Banten khususnya di Lebak ini. Selamat berjuang," tandasnya.
Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com