Kubu AMIN Respons Ucapan Prabowo soal Ndasmu Etik

Pernyataan itu disampaikan Prabowo Subianto saat memberikan sambutan di Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Partai Gerindra di JIEXPO Kemayoran Jakarta pada Jumat (15/12/2023) kemarin.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 17 Des 2023, 08:38 WIB
Diterbitkan 17 Des 2023, 08:38 WIB
Ekspresi Para Capres/Cawapres saat Paparan Visi Misi pada Debat Perdana Pilpres 2024
Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto saat paparan visi dan misi pada debat perdana Calon Presiden pada Pilpres 2024, Selasa (12/12/2023). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Co-captain Tim Nasional Pemenangan atau Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) Sudirman Said merespon ucapan 'ndasmu etik' yang dilontarkan oleh capres nomor urut 2, Prabowo Subianto.

Pernyataan itu disampaikan Prabowo Subianto saat memberikan sambutan di Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Partai Gerindra di JIEXPO Kemayoran Jakarta pada Jumat (15/12/2023) kemarin.

Menurut Sudirman, seorang calon presiden tidak sepatutnya berbicara demikian.

"Sangat disayangkan bila ada orang yang bahkan sedang dalam kontestasi, sedang mendulang atau menghimpun simpati masyarakat tapi justru memberikan signal contoh tak baik," kata Sudirman Said dalam keterangan tertulis, Sabtu (16/12/2023).

Sudirman mengaku sudah menonton video yang viral di media sosial tersebut, di mana ada seorang calon presiden yang juga Ketua umum partai tertentu seperti sedang melecehkan aspek etik dengan mengkaitkan dua kata yakni etik dan ndasmu.

Sudirman mengatakan, seorang pejabat publik tidak pantas melecehkan etika. Dia pun mengingatkan seorang pemimpin tidak hanya taat pada hukum tapi juga harus memahami etika.

"Kenapa karena justru value pemimpin di sektor publik karena menjaga etika. Bukan saja semata-sematan soal ketaatan pada hukum," ujar dia.

"Mengapa begitu, karena bila kita berbicara pada kepimpinan level paling tinggi yang mengarahkan perilaku adalah etika, bukan hukum, hukum bisa ditekuk-tekuk oleh si pembuat hukum, si pimpinan paling tinggi," sambung dia.

Karena itu, Sudirman Said mengajak setiap pemimpin apalagi yang sedang berkontestasi untuk menyakinkan masyarakat bersama-sama memperbaiki etik. "Bukan sebaliknya melecehkan," ujar dia.

Prabowo Tegaskan Sudah Menyatu dengan Jokowi

Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto mengakui kehebatan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi bisa membuat seorang lawan menjadi kawan.

Diketahui, Prabowo pernah menjadi lawan dari Jokowi pada saat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dan 2019.

"Ini boleh enggak bicara program saya, nanti disemprit. Pokoknya saya sudah menyatu dengan Pak Jokowi," kata Prabowo di JIExpo, Jakarta, Sabtu (16/12).

"Saya tidak tahu ilmunya Pak Jokowi gimana, yang jelas hebat, beliau bukan saja mengalahkan mantan Panglima, mantan jenderal. Beliau mengalahkan bisa menjadikan kawan yang baik," sambungnya.

Menurutnya, jika seseorang yang sudah menjadi kawan dan kemudian justru malah menjadi lawan. Hal ini justru disebut olehnya salah.

"Kalau lawan jadikan kawan itu baru ilmu. Jangan kawan jadi lawan, wah itu salah, ngerti enggak?" ujarnya.

"Ilmu yang tinggi adalah lawan dijadikan kawan, tapi di Indonesia ada orang yang suka kawan jadi lawan," pungkasnya.

Infografis Sinyal Dukungan Jokowi & Kesiapan Prabowo Nyapres di Pilpres 2024
Infografis Sinyal Dukungan Jokowi & Kesiapan Prabowo Nyapres di Pilpres 2024 (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya