Liputan6.com, Jakarta - Direktur Citra Publik Indonesia (CPI) LSI Denny JA Hanggoro Doso Pamungkas mengatakan, debat capres-cawapres tak berpengaruh signifikan terhadap perolehan suara.
Hanggoro mengatakan, pergeseran suara yang terjadi pada Pilpres 2019 pascadebat hanya terjadi sebesar 2,9 persen.
Baca Juga
"Kalau kita lihat pada 2019 yang lalu, potensi pergeseran suara pasca-debat hanya sekitar 2,9 persen. Itu artinya kecil sekali," kata Hanggoro di Kantor LSI, Jakarta Timur, Selasa (19/12/2023).
Advertisement
Ia juga menilai, masyarakat tak dapat menilai secara objektif debat yang berlangsung. Sebab, debat hanya membuat para pemilih membanggakan paslonnya masing-masing.
"Yang lebih unik lagi kalau bagi pemilih salah satu kandidat, dia akan bilang kandidatnya yang menang dalam debat ini. Sebagaimanapun penampilannya Prabowo dalam debat kemarin, bagi pendukungnya Prabowo lah yang menang," ujar Hanggoro.
"Sebagaimanapun menyerangnya Anies, bagi pendukungnya Anies saja menang. Sebagaimanapun tampilannya Ganjar, bagi pendukungnya Ganjar lah yang menang. Jadi bagi segmen pemilih yang sudah menetukan pilihan ini. Kalaupun bergeser akan sangat minor," sambungnya.
Tidak hanya itu, Hanggoro menyebut bahwa tak semua masyarakat sanggup menonton debat hingga selesai.
"Ini saya menduga, tidak banyak publik yang kuat menonton debat sampai dua jam di depan layar. Mungkin scroll-scroll sosial media mungkin kuat. Tapi dalam satu momen saja (menonton), mungkin tidak banyak," tambah Hanggoro.
Meski demikian, debat ini akan tetap berpengaruh bagi kaum dengan pendidikan menengah ke atas. Mereka akan menilai para kandidat sesuai dengan substansi yang dibawa saat debat.
"Penonton debat paling banyak berdampak pada segmen pendidikan menengah ke atas, pada segmen-segmen tertentu yang di sana kemungkinan ada pergeseran. Tapi bagi segmen menengah ke bawah, yang disana mayoritas pun, pergeseran sangat kecil, sangat minor," kata Hanggoro.
Survei LSI Denny JA: Elektabilitas Gerindra 19,5 Persen, PDIP 19,3 Persen
Elektabilitas Partai Gerindra berhasil melampaui PDI Perjuangan (PDIP) pada November 2023 menurut Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA. Dalam hasil survei LSI Denny JA terbaru ini, elektabilitas Gerindra mencapai 19,5 persen, sedangkan PDIP 19,3 persen.
"Pertama kali sejak Pileg 2014, PDIP dilampaui Gerindra," kata Direktur Citra Publik Indonesia (CPI) LSI Denny JA Hanggoro Doso Pamungkas dalam paparannya di Jakarta Timur, Selasa (19/12/2023).
Kemudian, posisi ketiga diraih oleh Partai Golkar dengan angka 11,6 persen, PKB dengan 7,7 persen, dan PKS 7,3 persen.
Meski demikian, angka responden yang tidak menjawab atau tidak mengetahui cukup tinggi, yaitu 14,7 persen.
"Data ini masih menyisakan yang belum memutuskan, tidak tahu, tidak jawab, atau rahasia di bagian angka 14,7 persen," tambah Hanggoro.
Hanggoro menerangkan, dari Januari hingga Oktober, elektabilitas PDIP selalu unggul dibandingkan Gerindra meskipun angkanya fluaktif.
"Tetapi secara umum PDIP hingga bulan Oktober selalu unggul dibandingkan dengan Gerindra. Pada bulan Januari misalnya, PDIP di angka 22,7 persen versus Gerindra di 11,2 persen," tambah Hanggoro.
Survei ini menggunakan metodologi sampling multi-stage random sampling pada 1.200 responden. Adapun survei ini memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen.
Lalu, pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner pada 20 November-3 Desember 2023.
Advertisement
Format Debat Cawapres di JCC Senayan, Jumat 22 Desember 2023
Komisi Pemilihan Umum (KPU) bakal menggelar debat calon wakil presiden (cawapres) di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat pada Jumat, 22 Desember 2023. Debat cawapres rencananya akan diselenggarakan mulai pukul 19.00 WIB.
Ketua KPU Hasyim Asy'ari membeberkan format debat pertama cawapres. Menurut Hasyim, format debat cawapres tak jauh berbeda dengan format debat cawapres di KPU pada Selasa, 12 Desember 2023.
"Tempat penyelenggaraan direncanakan di JCC Jakarta. Dan sebagaimana yang sudah kita ikuti bersama pada debat yang pertama, debat capres, nanti format debatnya persis seperti itu, jadi ada 6 segmen," ujar Hasyim di kantor KPU RI, Jakarta, Senin (18/12/2023).
Hasyim menyebut segmen pertama yakni penyampaian visi misi dan program kerja dari Muhaimin Iskandar, Gibrang Rakabuming Raka, dan Mahfud Md. Segmen kedua dan ketiga menjawab pertanyaan yang sudah disusun oleh para panelis.
"Kemudian segmen kedua dan segmen ketiga nanti akan diajukan sejumlah pertanyaan yang disusun oleh tim panelis, dan yang akan menyampaikan atau mengajukan pertanyaan yaitu moderator," kata Hasyim.
Untuk segmen keempat dan kelima masing-masing cawapres akan mengajukan pertanyaan yang diajukan cawapres lain.
"Dan juga masing-masing calon wakil presiden diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh masing-masing calon wakil presiden (cawapres). Persis seperti kita melaksanakan debat calon presiden yang pertama," ucap Hasyim.
"Kemudian segmen terakhir, segmen keenam nanti clossing statement atau pernyataan terakhir sebagai kesimpulan dari masing-masing calon wakil presiden tentang topik yang dijadikan bahan untuk debat calon wakil presiden," kata Hasyim.
Alfito Deannova dan Liviana Cherlisa Jadi Moderator Debat Cawapres Jumat 22 Desember 2023
Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga sudah menetapkan dua moderator untuk debat cawapres Jumat 22 Desember 2023. Kedua moderator itu yakni, Alfito Deannova dan Liviana Cherlisa.
"Moderator yang akan memimpin atau memoderasi debat calon wakil presiden besok tanggal 22 Desember yang pertama adalah Alfito Deannova dari Trans Crop. Kemudian yang kedua adalah Kompas TV, Liviana Cherlisa," ujar Hasyim di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Senin (18/12/2023).
Adapun tema debat kedua pilpres 2024 yang mempertemukan cawapres yaitu, ekonomi (ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital), keuangan, investasi pajak, perdagangan, pengelolaan APBN-APBD, infrastruktur, dan perkotaan.
Selain moderator, KPU juga merilis 11 nama panelis debat perdana cawapres. Para panelis nantinya akan merumuskan pertanyaan untuk ketiga cawapres yakni Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud Md.
Reporter: Lydia Fransisca
Sumber: Merdeka.com
Advertisement