Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo meminta Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) menelusuri terkait beredarnya video kiai kondang Gus Miftah bagi-bagi uang kepada masyarakat.
Hal itu disampaikan Ganjar Pranowo disela-sela kunjungan di Pondok Pesantren Al Iman Bulus, Gebang, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Minggu (31/12/2023).
Baca Juga
Ganjar menyerahkan sepenuhnya ke Bawaslu untuk melakukan penyelidikan, karena itu bagian kewenangannya.
Advertisement
"Bawaslu aja yang ngecek. Kalau saya nanti dikira ngga fair," kata Ganjar.
Selain itu, Ganjar meminta kepada pihak yang dituduhkan untuk memberikan klarifikasi, agar isunya tak semakin berkembang.
"Ya itu klarifikasi," ujar Ganjar.
Sementara itu, Kiai kondang Gus Miftah mengklarifikasi video viral yang menilainya tengah melakukan politik uang. Menurut Gus Miftah hal itu sama sekali tidak benar. Sebab, apa yang dilakukan adalah bersedekah kepada warga usai menghadiri acara atas undangan Haji Her, seorang pengusaha tembakau top di Pamekasan.
“Kebetulan kemarin saya diundang pas jatah bagi-bagi duit dan saya diminta oleh Haji Her untuk membagikan duitnya, masa saya tolak? Kan minimal saya dapat pahalanya ikut bagi-bagi,” ujar Gus Miftah melalui rekaman video diterima, Jumat (29/12/2023).
Gus Miftah menjelaskan, supaya tidak menjadi fitnah, keberadaan dirinya di acara tersebut atas undangan Haji Her.
Dia mengungkap, Haji Her adalah seorang pengusaha tembakau Top di Pamekasan yang mempunyai kebiasaan bersedekah.
“Beliau punya kebiasaan bersedekah tiap hari ke pasar, ke sawah, ke karyawan hampir tiap hari bahkan beliau membangun rumah sederhana untuk orang miskin itu 1000 unit lebih,” sebut Gus Miftah.
Gus Miftah Sebut Tak Terkait dengan Politik
Dia menegaskan, tidak ada kaitan pembagian duit dengan hal apa pun. Termasuk politik. Terkait adanya kaos calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dalam video viralnya, dirinya mengaku tidak mengetahui hal itu sama sekali. Dia meminta publik langsung bertanya kepada perekam dan pembawa kaos.
“Silakan tanya ke yang memvideo dan yang membawa kaos maksudnya apa?,” heran Gus Miftah.
Meski menjadi pendukung dari pasangan calon presiden dan wakil presiden 2, Prabowo-Gibran, tetapi dirinya bukanlah bagian dari Tim Kampanye Nasional (TKN). Dirinya juga menegaskan tidak masuk dalam struktur apa pun di TKN.
“Saya klarifikasi saya bukan TKN, saya bukan tim kampanye dan lain-lain, saya tidak ada tertulis sebagai tim kampanye,” jelas dia.
Gus Miftah berharap, framing politik uang tidak lagi liar setelah penjelasan yang disampaikan. Dia menyarankan, ketimbang sebar fitnah dan nyinyir terhadap aksinya, lebih baik ikut jejak bersedekah Haji Her.
“Kalau money politik apa? ya sembunyi-sembunyi, jadi itu apa? murni sedekah dari Haji Her dan dari pada nyinyir menimbulkan fitnah mbok ayo melu bagi-bagi sedekoh, gitu aja santai bro,” dia menandasi.
Advertisement