PPP Siap Bawa Isu Suara Tak Masuk Akal PSI di Pemilu 2024 ke Hak Angket DPR

Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy alias Romy menyoroti soal adanya ledakan yang tidak wajar dari suara PSI pada Pemilu 2024.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 03 Mar 2024, 09:30 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2024, 09:30 WIB
Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy alias Romy
Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy alias Romy. (Foto: Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy alias Romy menyoroti soal adanya ledakan yang tidak wajar dari suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Berdasarkan bukti yang diklaim Romy, terdapat 19 ribu suara untuk PSI dari 110 TPS. Artinya, secara rata-rata ada 173 suara untuk PSI di tiap TPS.

“Kenaikan suara PSI bukan hanya tidak wajar. Melainkan juga tidak masuk akal menurut beberapa surveyor. Karena berdasasarkan perhitungan, berarti ada beberapa TPS yang suara PSI mencapai 50%,” yakin Romy melalui unggahan di Instagram pribadinya, seperti dikutip Minggu (3/3/2024).

Romy pun mengancam, jika penyelenggara Pemilu tidak mengoreksi lonjakan suara PSI yang dinilai tak wajar, maka partainya akan membawa hal tersebut ke dalam hak angket DPR agar dapat diungkap dengan terang.

“Kalau ini tidak dikoreksi, PPP akan meminta hal ini bagian yang termasuk dibongkar seterang-terangnya di hak angket pekan ini!,” tegas dia.

“Saya mohon atensi KPU dan Bawaslu secara terbuka dan tindak lanjutnya secara cepat dan seksama!,” imbuh Romy.

Beradasarkan pemantauannya, Romy mengklaim sudah mencuplik pola kenaikan suara PSI yang beredar di media sosial. Dengan suara per TPS hanya 300 suara dan partisipasi pemilih rata-rata 75%, maka suara sah setiap TPS ini hanya 225 suara. 

“Artinya, PSI menang 77% di 110 TPS itu. TIDAK MASUK AKAL!,” ucap Romahurmuziy memungkasi.

 

PSI Angkat Suara

Grace Natalie
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie saat melakukan wawancara khusus dengan Liputan6.com di DPP PSI, Jakarta, Kamis (17/11/2022). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya diberitakan, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) meminta semua pihak agar tidak menyampaikan pernyataan tendensius menyikapi rekapitulasi suara KPU yang hingga kini masih berlangsung.

Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie dalam menanggapi penambahan suara PSI, yang berdasar rekapitulasi suara real count KPU per partainya sudah melejit ke angkat 3% dengan jumlah suara terhitung 65,73 persen.

“Penambahan termasuk pengurangan suara selama proses rekapitulasi adalah hal wajar. Yang tidak wajar adalah apabila ada pihak-pihak yang mencoba menggiring opini dengan mempertanyakan hal tersebut,” kata Grace dalam keterangan pers, Sabtu (2/3/2024).

 

Grace PSI: Jangan Giring Opini yang Menyesatkan

grace-5
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie Louisa. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Grace menambahkan, saat ini masih lebih dari 70 juta suara belum dihitung dan sebagian besar berada di basis-basis pendukung Jokowi. Dia pun meyakini, PSI mempunyai potensi dukungan yang kuat di basis suara tersebut

Grace mengingatkan perbedaan antara hasil quick count dengan rekapitulasi KPU juga terjadi pada partai-partai lain. Maka dari itu dia meminta semua pihak bersikap adil, proporsional, dan tidak tendensius hanya terhadap PSI.

"Kita tunggu saja hasil perhitungan akhir KPU. Jangan menggiring opini yang menyesatkan publik,” Grace menandasi.

Infografis Kaesang Pangarep Jadi Ketum PSI. (Liputan6.com/Abdillah
Infografis Kaesang Pangarep Jadi Ketum PSI. (Liputan6.com/Abdillah
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya