Liputan6.com, Jakarta - Salah satu program bakal calon gubernur Banten, Arief Wismansyah yang sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat selama menjadi Wali kota Tangerang adalah pendidikan gratis baik untuk SD- SMP negeri maupun swasta.
Sejauh ini, program sekolah swasta gratis ini bahkan baru hanya ada di Kota Tangerang dan Semarang. Sementara Pemprov Jakarta sendiri baru mewacanakannya.
Baca Juga
Arief menyatakan, program ini akan dibawa ke tingkat Provinsi Banten dengan menggratiskan SMA/SMA swasta sesuai dengan kewenangan Pemprov Banten jika kelak diberi amanat oleh masyarakat Banten untuk memimpin provinsi paling barat di Pulau Jawa ini.
Advertisement
"Pasti bisa, kita sudah hitung dari APBD Provinsi Banten yang hampir Rp 12 triliun,"ungkapnya, dikutip Senin (10/6/2024).
Diketahui jumlah SMA/MA swasta di Provinsi Banten berdasarkan Banten dalam angka yang rilis BPS Provinsi Banten pada 2023/2024 adalah sebagai berikut:
Untuk Lebak, jumlah SMA swasta sebanyak 24 sekolah, sementara SMK sebanyak 46 sekolah, Pandeglang ada 24 SMA swasta dan 82 SMK swasta. Kabupaten Serang terdiri dari 54 SMA swasta dan 79 SMK swasta. Kabupaten Tangerang memiliki 144 SMA swasta dan 186 SMK swasta.
Kota Cilegon ada sebanyak 16 SMA swasta dan 22 SMK swasta. Di Kota Tangerang terdiri atas 71 SMA swasta dan 111 SMK swasta.
Di Kota Serang berdasarkan data terdiri atas 23 SMA swasta dan SMK swasta sebanyak 36. Untuk Kota Tangsel ada kurang lebih terdiri dari 88 SMA swasta. Sedangkan SMK swasta sebanyak kurang lebih 71 sekolah.
Gratiskan Sekolah Swasta
Sejak 2023, Pemerintah Kota Tangerang, sudah mencarikan solusi dari aturan zonasi untuk masuk sekolah negeri tersebut. Yakni, menggratiskan biaya pendidikan di 73 sekolah tingkat SD atau MI dan 73 tingkat SMP atau MTS swasta.
Kini, kebijakan menggratiskan biaya sekolah yang dimulai pada saat kepemimpinan Arief R Wismansyah itu, akan ditiru oleh pemerintah Daerah Khusus Jakarta ke depannya.
“Terkait dengan MTS dan SMP sekolah gratis di Kota Tangerang sudah dilaksanakan sejak tahun 2023. Yaitu, sebanyak 73 SMP dan MTS dan 73 SD dan MI. dan ini bertujuan sebagai solusi terkait zonasi,” ungkap Kadis Pendidikan Kota Tangerang Jamaluddin dikutip Jumat (7/6/2024).
Sehingga, sudah dua tahun berjalan, bila ada anak yang hendak masuk SD atau MI, SMP atau MTS negeri namun ternyata tidak diterima berdasarkan zonasi, masih bisa masuk sekolah swasta tanpa mengeluarkan biaya operasional ataupun uang bangunan.
Kebijakan ini awalnya dianggarkan Rp 1,8 juta per anak per tahunnya di tahun 2023. Lalu, berdasarkan usulan sekolah swasta yang menandatangani MoU sekolah gratis tersebut, maka ada penambahan sebesar Rp 200 ribu per anak pertahunnya, sehingga pada tahun ajaran 2024 ini, anggarannya naik menjadi Rp 2 juta per anak per tahunnya.
“Jadi, untuk angkanya, anak-anak kita diberikan Rp 2 juta per anak per tahunnya. Penambahan anggaran tersebut untuk perbaikan rutin ruang kelas,” jelas Jamaluddin.
Advertisement