RK-Suswono Diusung 15 Parpol, Termasuk 3 Parpol Koalisi Perubahan

menurut RK, besarnya jumlah parpol yang mengusungnya menjadi bukti Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus sangat solid. Menurutnya, antusiasme warga mengantar dirinya ke KPU juga membuktikan soliditas KIM Plus.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 28 Agu 2024, 15:56 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2024, 15:55 WIB
Pasangan Ridwan Kamil-Suswono telah resmi mendaftarkan ke KPUD Jakarta sebagai calon gubernur (Cagub) dan calon wakil gubernur (Cawagub).
Pasangan Ridwan Kamil-Suswono telah resmi mendaftarkan ke KPUD Jakarta sebagai calon gubernur (Cagub) dan calon wakil gubernur (Cawagub). (Delvira).

Liputan6.com, Jakarta - Pasangan Ridwan Kamil-Suswono telah resmi mendaftarkan diri ke KPUD Jakarta sebagai calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub).

RK-Suswono resmi didukung 15 partai politik yakni PKS, Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai NasDem, PKB, PSI, Partai Demokrat, PAN, Partai Garuda, Partai Gelora, Perindo, PPP, PBB, Prima dan PKN. “15 parpol,” kata RK di KPU Jakarta, Rabu (28/8/2024).

Selain itu, menurut RK, besarnya jumlah parpol yang mengusungnya menjadi bukti Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus sangat solid. Menurutnya, antusiasme warga mengantar dirinya ke KPU juga membuktikan soliditas KIM Plus. 

“Kami mendaftar ke KPU DKI Jakarta diiringi oleh antusiasme dari masyarakat, ada yang menyumbang barongsai ada yang menyumbangkan ondel-ondel, ada marawis dan lain sebagainya, bersama partai karena kita koalisi persatuan jumlahnya juga sangat banyak, menandakan soliditas, kondusifitas politik,” kata RK.

RK menyatakan, singkatan yang akan ia pakai adalah Ridho alias Ridwan Kamil-Suswono. 

“Ridho itu nanti familiar setelah dilaunching Ridho itu dari Ridwan-Suswono sambil berharap ridho Allah Ridho menyertai niat kami cara-cara kami biar nanti kerja kami, slogannya adalah Jakarta Baru Jakarta Maju. Jakarta baru karena sepeninggal IKN Jakarta bukan lagi ibu kota,” kata dia.

Sementara terkait lawannya di Pilkada Jakarta, RK menyebut semua saingan sebagai mitra bukan lawan.

“Siapa pun yang menjadi calon kami harapkan itu adalah mitra ya, mitra politisi,” pungkasnya.

Usai Konpers di KPU Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono Abaikan Sesi Tanya Jawab

Bersama Koalisi Jakarta Baru untuk Jakarta Maju, Ridwan Kamil-Suswono Datangi Kantor KPU Jakarta
Ridwan Kamil dan Suswono mendatangi kantor KPU DKI Jakarta bersama perwakilan dari 15 partai politik pendukung. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Ada yang berbeda saat sesi konferensi pers (Konpers) pasangan Ridwan Kamil (RK)-Suswono usai mendafarkan diri sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta 2024. Keduanya, tidak ada yang mengindahkan permintaan awak media untuk sesi tanya jawab.

Pantauan di Kantor KPU Jakarta, usai menyampaikan pernyataan soal pendaftaran hari ini, RK-Suswono mau meladeni sesi foto. Namun saat awak media meminta sesi tanya jawab, keduanya tidak merespons.

Mereka pun bergegas meninggalkan panggung jumpa pers menuju halaman luar kantor KPU Provinsi Jakarta. Terlihat, puluhan awak media merasa kecewa karena permintaan itu tidak digubris. 

“Pak tanya-jawab pak, pak tanya jawab aja gak mau pak?,” kata para awak media dengan suara lantang. 

Sayangnya, suara sejumlah wartawan itu tetap tidak digubris sama sekali oleh paslon yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus ini. Padahal dari Pihak KPU Jakarta membolehkan sesi tersebut dilakukan.

Kejadian itu sangat bertolak belakang saat bakal pasangan cagub-cawagub Jakarta yang diusung PDIP, Pramono Anung dan Rano Karno. Keduanya lebih dulu mendatangi Kantor KPU untuk pendaftaran Pilgub Jakarta.

 

Pram Bicara Soal Cuitannya yang Kembali Viral

Pramono dan Rano menjawab semua pertanyaan media. Tidak ada pembatasan, bahkan untuk pertanyaan yang cenderung sensitif dan subjektif. Salah satunya soal cuitan Pramono Anung puluhan tahun lalu yang bernada seksis.

Pram, sapaan akrabnya, menjawab dengan lugas dan mengaku bahwa cuitanya yang kembali viral dan menjadi perbincangan di media sosial itu hanyalah candaan tanpa bermaksud menyinggung siapa pun.

“Era tahun 2010 orang-orang yang bermain Twitter itu becanda. Saya tidak sama sekali pernah untuk menghujat seseorang, merendahkan orang, kemudian juga pornografi ndak ada, bahwa kemudian ada kata-kata yang sedikit guyonan memang ada dan itu saya bertanggung jawab terhadap hal itu,” dia menandasi. 

Infografis Gelombang Demonstrasi Marak, DPR Batalkan Pengesahan Revisi UU Pilkada. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Gelombang Demonstrasi Marak, DPR Batalkan Pengesahan Revisi UU Pilkada. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya