Muncul Gerakan 'Anak Abah Tusuk 3 Paslon', Ini Kata Bawaslu

Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Rahmat Bagja merespons, munculnya gerakan 'Anak Abah Tusuk Paslon' di tengah persaingan Pilkada Jakarta 2024.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 19 Sep 2024, 19:20 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2024, 19:18 WIB
Ketua Bawaslu Rahmat Bagja.
Ketua Bawaslu Rahmat Bagjai kut memantau jalannya pemeriksaan kesehatan terhadap bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden yang berlangsung di RSPAD Gatot Subroto, Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (21/10/2023). (Winda Nelfira).

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Rahmat Bagja merespons, munculnya gerakan 'Anak Abah Tusuk 3 Paslon' di tengah persaingan Pilkada Jakarta 2024. Bagja menilai, narasi atau ajakan mencoblos tiga pasangan calon sekaligus pada Pilkada DKI Jakarta 2024 tidak dapat dipidana.

"Sampai sekarang (narasi coblos tiga paslon) tidak (dapat dipidana)," kata Ketua Bawaslu, Rahmat Bagja di Ancol, Jakarta, dilansir dari Antara, Kamis (19/9/2024).

Namun, kata Bagja, hal ini dapat dipidana apabila narasi tersebut sampai ke tahap fitnah yang diarahkan kepada calon kepala daerah saat proses kampanye.

"Tapi nanti kita lihat di kampanye bagaimana, kalau kampanye-nya sudah melakukan fitnah terhadap calon kepala daerah yang kemudian bertanding itu kemungkinan bisa dipidana," ungkap Bagja.

Sebelumnya, bakal calon Gubernur Jakarta Pramono Anung bicara mengenai munculnya gerakan 'Anak Abah Tusuk tiga pasangan calon' di Pilkada Jakarta 2024. Diduga gerakan itu muncul sebagai bentuk kekecewaan pendukung Anies Baswedan lantaran jagoannya tidak maju di Pilkada Jakarta.

Namun, Pramono malah yakin tingkat golput di Pilgub akarta akan menurun tajam. Menurut politius PDIP ini, kemarahan publik hanya sementara saja.

"Dan pilihan untuk golput, saya yakin seyakin-yakinnya ini akan menurun tajam. Jadi kemarahan publik ini hanya temporary," kata Pramono di The Acre Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu 7 September 2024.

Pramono ingin menghadirkan politik riang gembira untuk warga Jakarta. Terlebih, ketua tim pemenangan pasangan ini adalah komedian Cak Lontong sebagai bentuk kegembiraan.

"Pemilihan Cak Lontong ini kan bagian dari branding karena kami berkeinginan politik gembira ria. Menampilkan cak Lontong, dan yang bisa diterima semua masyarakat, kelompok, dan lainnya," tuturnya.

Sekretaris Kabinet ini menekankan kepada Doel agar tampil apa adanya di publik. Tidak perlu pakai gimmick yang berlebihan. Sebab, realita persoalan di Jakarta begitu banyak.

"Apalagi saya sudah sampai ke bang Doel, pokoknya kita mau tampil di mana aja, apa adanya. Enggak usah pakai yang terlalu gimmick, yang terlalu bersolek, Enggak usah," ujar Pramono.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Suswono Yakin Tidak Ada Gerakan 'Anak Abah Tusuk 3 Paslon' di Pilkada Jakarta

Bakal Wakil Gubernur Jakarta, Suswono saat ditemui awak media di DPD PKS, Jakarta Timur, Selasa (17/9/2024).
Bakal Wakil Gubernur Jakarta, Suswono saat ditemui awak media di DPD PKS, Jakarta Timur, Selasa (17/9/2024). (Liputan6.com/Winda Nelfira)

Bakal Calon Wakil Gubernur (Bacawagub) Jakarta, Suswono yakin warga Jakarta tidak akan melakukan gerakan 'Anak Abah Tusuk 3 Paslon' di Pilkada Jakarta 2024. Sebab kesadaran politik masyarakat sudah meningkat.

"Ya saya kira sih enggak lah masyarakat sudah kesadaran politiknya sudah meningkat ya," kata Suswono di Jakarta, Sabtu (14/9/2024).

Gerakan ini muncul sebagai bentuk kekecewaan pendukung Anies Baswedan lantaran jagoannya tidak maju di Pilkada Jakarta.

"Kan yang rugi rakyat sendiri kalau ada 3 pasangan dimana gagasan-gagasan bagus yang kemudian akhirnya tidak terimplementasi, kan yang rugi kita sendiri," sambungnya.

Oleh karenanya, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini tidak menyakini bakal adanya gerakan coblos tiga paslon.

"Saya kira, saya sih enggak yakin ya akan direspon oleh masyarakat ya apa istilahnya dengan kesadaran politik yang semakin tinggi," ujarnya.

Sehingga, dirinya pun optimis jika masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya dengan baik pada Pilkada Jakarta 2024.

"Saya yakin sih partisipasi dalam pilkada ini masih tetap tinggi, saya optimis itu," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya