Intip Sejarah PON, Ajang Olahraga Terbesar di Indonesia

PON adalah ajang olahraga terbesar di Indonesia yang mempertemukan atlet-atlet berbakat dari seluruh provinsi untuk bersaing dalam berbagai cabang olahraga. Berikut sejarah singkatnya.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 13 Sep 2024, 20:00 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2024, 20:00 WIB
PON XXI Aceh-Sumut 2024
PON XXI Aceh-Sumut 2024 (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi resmi membuka Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang digelar di Aceh-Sumatera Utara (Sumut). Rencananya, PON XII akan digelar pada 9 September hingga 20 September 2024.

Jokowi mengatakan, PON bukan hanya ajang untuk mencetak atlet-atlet hebat, tetapi juga mempererat persatuan dan persaudaraan bangsa. Karena itu, ia meminta kepada seluruh atlet yang berlaga pada PON XII Aceh-Sumut untuk memegang teguh sportivitas.

"Tapi juga tidak kalah penting, PON ini ajang kita untuk semakin mempererat persatuan kita, semakin memperkokoh persaudaraan kita sebagai sebuah bangsa. Oleh sebab itu, saya titip betul pegang sportivitas dan fairplay," kata Jokowi sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Senin 9 September 2024.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah dan masyarakat Aceh yang menjadi tuan rumah PON XXI.

"Mari kita semua merayakan Pekan Olahraga Nasional ini dengan semangat kebersamaan, dengan semangat sportivitas dan kegembiraan untuk mengukir prestasi yang membanggakan negeri," jelas Jokowi.

Dilansir dari Antara, PON adalah ajang olahraga terbesar di Indonesia yang mempertemukan atlet-atlet berbakat dari seluruh provinsi untuk bersaing dalam berbagai cabang olahraga.

Sejak pertama kali diadakan, PON telah menjadi simbol persatuan dan menunjukkan prestasi di bidang olahraga bagi atlet-atlet tanah air.

PON pertama kali diadakan pada 8 September sampai 12 September 1948 di Solo, Jawa Tengah. Ketika itu, PON pertama diketuai oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Dikutip dari website ponxxi-acehsumut.id, ketika itu acara olahraga ini dinamakan Pekan Olahraga Perserikatan.

Ajang PON pertama ini diikuti oleh 13 kontingen dari berbagai daerah di Indonesia, dengan mempertandingkan sembilan cabang olahraga.

PON dari Masa ke Masa

Seiring dengan berjalan nya waktu, PON mengalami berbagai perkembangan yang signifikan. Pada PON kedua yang diadakan di Jakarta pada tahun 1951, jumlah cabang olahraga yang dipertandingkan bertambah menjadi 18 cabang olahraga.

Memasuki era 2000-an, PON semakin menunjukkan kemajuannya yang pesat. PON 2008 yang diadakan di Kalimantan Timur menjadi salah satu peristiwa penting pada ajang ini yaitu dengan penambahan banyak cabang olahraga dan peningkatan jumlah peserta. Terdapat 43 cabang olahraga yang diikutsertakan dalam PON XVII ini dan diikuti oleh lebih dari 13.000 orang peserta.

PON 2012 di Riau juga menampilkan berbagai kemajuan dalam penyelenggaraan, termasuk dalam hal penggunaan teknologi informasi untuk mempermudah pelaksanaan pertandingan dan pencatatan skor.

PON 2020 yang diadakan di Papua juga menjadi sorotan karena diselenggarakan di tengah pandemi COVID-19. Meskipun demikian, ajang ini tetap berhasil dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Hal ini menunjukkan ketangguhan dan kemampuan adaptasi penyelenggara serta para atlet yang bertanding.

Setelah berhasil melaksanakan ajang PON di Papua, ajang selanjutnya akan diadakan di Aceh dan Sumatera Utara dan dimulai pada 8 September 2024. Ini pertama kalinya ajang PON dilaksanakan di dua provinsi sekaligus.

Saat ini persiapan untuk PON 2024 sudah dimulai dengan pembangunan dan renovasi berbagai fasilitas olahraga di kedua provinsi tersebut. PON 2024 diharapkan menjadi ajang yang lebih besar dan lebih baik lagi dari sebelumnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya