Pramono Anung Sebut Janji 500 Lapangan Pekerjaan Baru Adalah Hal Rasional

Calon Gubernur Daerah Khusus Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung bertekad menyediakan 500 ribu lapangan kerja baru bila menang Pilkada Jakarta 2024.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 29 Okt 2024, 17:45 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2024, 17:45 WIB
Calon Gubernur Jakarta Pramono Anung di Kampung Teko atau Kampung Apung, Jakarta Barat, Jumat (25/10/2024) (Istimewa)
Calon Gubernur Jakarta Pramono Anung di Kampung Teko atau Kampung Apung, Jakarta Barat, Jumat (25/10/2024) (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Calon Gubernur Daerah Khusus Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung bertekad menyediakan 500 ribu lapangan kerja baru bila menang Pilkada Jakarta 2024.

Berdasarkan, hitungan-hitungan Jumlah pengangguran di Jakarta ada kurang lebih 354 ribu. Sementara itu, ada 52 ribu yang baru di PHK sampai dengan bulan Oktober 2024.

"Sehingga kalau dijumlahkan kurang lebih 400 ribu, kalau kemudian kami menjanjikan 500 ribu sangat rasional," kata Pramono Anung di Jakarta, Selasa (29/10/2024).

Politikus senior PDIP ini menuturkan, penyediaan lapangan kerja nanti akan beriringan dengan upaya pasangan Pramono Anung-Rano Karno dalam mengembangkan UMKM di Jakarta.

Pramono pun akan mengalokasikan dana sebesar Rp 300 Miliar untuk mendukung kemajuan UMKM.

"Untuk itu maka akan ada dana yang disiapkan oleh pemda, kurang lebih Rp 300 miliar untuk menghidupkan, mendorong UMKM kita. Maka, itulah beberapa dasar yang akan kami lakukan," ujar dia.

Pramono menceritakan, pengalaman saat menjabat sebagai Sekretaris Kabinet yang bertanggung jawab menjaga dapurnya presiden. Dia kemudian menyinggung salah satu program Indonesia Funding.

"Apa itu? Investasi yang dilakukan oleh negara. Pada waktu itu modalnya Rp6 triliun, sekarang Indonesia Funding ini sudah besar sekali. kenapa bisa besar?Karena kalau negara melakukan investasi, mengambil uang dari manapun, enggak perlu jaminan. Berbeda dengan swasta, pribadi, pasti ada jaminan," ujar dia.

 

Bisa Diterapkan di Jakarta

Pramono mengatakan, konsep Indonesia Funding juga bisa diterapkan ke Jakarta. Menurut dia, Jakarta mempunyai pendapatan domestik cukup besar, sehingga tak perlu jaminan.

"Saya meyakini Jakarta Funding ini menjadi income atau pendapatan baru bagi Jakarta. karena selama ini jakarta pendapatannya hanya dari pajak, retribusi, dividen, dan nanti ada pendapatan baru dari Jakarta Funding. kalau ini nanti berkembang, angkanya pasti akan besar sekali," ujar dia.

Terkait hal ini, Pramono mengaku sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk mewujudkannya Jakarta Funding.

Dia menyebut, Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Provinsi Daerah Khusus Jakarta akan menjadi payung hukum dari Jakarta Funding.

"Sehingga demikian ada terobosan baru untuk Jakarta," tandas dia.

Survei Parameter Politik: Ridwan Kamil-Suswono 47,8%, Pramono Anung-Rano Karno 38%, Dharma-Kun 4,3%

Lembaga penelitian Parameter Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru yang salah satunya memotret perihal elektabilitas pasangan calon yang maju di Pilkada Jakarta 2024.

Hasilnya, paslon Ridwan Kamil-Suswono berada di posisi teratas dengan raihan 47,8% yang kemudian disusul oleh Pramono Anung-Rano Karno dengan elektabilitas 38%.

 "Sementara itu, pasangan nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana didukung oleh 4,3% pemilih," kata Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno dalam dalam keterangan tertulis, diterima Selasa (29/10/2024).

Meski begitu, dia menyebut elektabilitas pasangan Ridwan Kamil-Suswono turun 5,6 persen dibanding data elektabilitas perorangan Ridwan Kamil yang relatif kuat sebagai cagub.

"Elektabilitas pasangan Pramono-Rano juga turun 14 persen dibanding data elektabilitas perorangan Rano Karno yang signifikan sebagai cawagub," jelasnya.

Adi menyebut, hasil itu memperlihatkan bahwa baik Ridwan Kamil maupun Rano Karno memiliki kesamaan masalah, yaitu sama-sama memiliki pasangan yang belum mampu mengimbangi kekuatan baik elektabilitas maupun popularitas keduanya.

"Ditambah posisi Rano Karno yang hanya sebagai wakil membuat gerusan suara pendukung Rano Karno menjadi lebih dalam saat dipasangkan dengan Pramono Anung," kata Adi.

Lebih lanjut, survei juga menunjukkan data bahwa ada 32,7 persen pemilih di Pilkada Jakarta 2024 yang masih belum loyal ke salah satu pasangan. Menurut Adi memungkinkan mereka untuk mengubah pilihannya ke pasangan lain.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya