Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jakarta Pramono Anung memastikan akan ada perbaikan menyeluruh dari Bank DKI. Hal itu guna menjawab sejumlah permasalah di perusahaan perbankan plat merah tersebut, khususnya soal pengelolaan yang tidak profesional karena adanya orang titipan.Â
"Tidak boleh lagi titipan dari siapapun untuk direksi Bank DKI ini," tegas Pramono seperti dikutip Selasa (15/4/2025).
Baca Juga
Pramono mencatat beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian yang serius terkait Bank DKI. Sebab hampir di tiap periode kepemimpinan gubernur, Bank DKI selalu ada kasus karena buruknya tata kelola.
Advertisement
"Bank ini (DKI) tidak dikelola secara profesional. Ada ruang-ruang yang gampang orang yang bisa mempermainkan itu, dari dalam terutama. Maka sepenuhnya harus dikelola secara profesional. Tidak boleh lagi titipan dari siapapun untuk direksi Bank DKI," catat Pramono.
Guna merealisasi itu, Pramono hendak terpikir untuk mengubah nama Bank DKI. Dia berharap dengan perubahan nama tersebut, tata kelola bisa menjadi lebih baik dan profesional ke depannya.
"Kita harus memikirkan untuk mengubah nama, apakah Bank DKI menjadi Bank Jakarta atau Bank Global? sehingga kita lakukan yang namanya rebranding," jelas Pramono.
Pramono meyakini, jika pembaharuan terlaksana maka bukan tidak mungkin Bank DKI menjadi bank kebanggaan masyarakat Jakarta dan membawa Jakarta sebagai kota global yang mendunia.
Sebagai catatan, Pramono menyampaikan Jakarta pernah tercatat di peringkat 54 pada tahun 2015 sebagai kota glonal. Namun karena penurunan kualitas, peringkat tersebut merosot ke nomor 74 dari 156 kota.Â
"Kita pernah tahun 2015, kita nomor 54 (top kota global) pada waktu itu. Turun terus, sekarang menjadi nomor 74 dari 156," Pramono menandasi.
Dipanggil Pramono Anung, Bank DKI Diminta Transformasi
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyatakan dukungan penuh terhadap transformasi Bank DKI sebagai bagian dari langkah strategis menjadikan Jakarta sebagai Top 50 Kota Global.
Hal ini ditegaskan Pramono dalam rapat bersama jajaran pejabat Pemprov DKI Jakarta, pada Senin (14/4), yang membahas arah baru pengelolaan Bank DKI secara lebih modern dan global.
Dalam arahannya, Gubernur Pramono Anung menekankan pentingnya perhatian serius terhadap Bank DKI, mengingat tantangan yang terus berkembang di setiap periode. Menurutnya, transformasi dan rebranding Bank DKI menjadi salah satu langkah penting.
"Apakah Bank DKI akan menjadi bank Jakarta atau bahkan bank global, nanti kita bangun betul-betul sebagai Bank Jakarta," ujarnya di tulis, Senin (14/4/2025).
Tindak Lanjut Pemulihan Sistem Bank DKI
Pramono juga menyampaikan harapan agar pengelolaan Bank DKI dilakukan secara profesional guna mendukung visi besar Jakarta sebagai kota global yang kompetitif.
Dukungan tersebut menjadi bagian dari tindak lanjut Pemprov DKI atas proses pemulihan sistem Bank DKI yang saat ini masih berlangsung.
Advertisement
Layanan Bank DKI Gangguan
Sebelumnya, layanan aplikasi JakOne Mobile sempat mengalami gangguan. Namun, Gubernur Pramono memastikan bahwa dana nasabah tetap aman dan tidak terdampak.
Sementara itu, pihak Bank DKI menyampaikan bahwa proses pemulihan sistem telah dilakukan secara bertahap. Mulai 7 April 2025, layanan ATM Off-Us telah kembali normal.
Saat ini, seluruh layanan ATM, transfer antar bank, dan pembayaran tagihan telah pulih dan berfungsi secara optimal.
Â
Permintaan Maaf Dirut Bank DKI
Direktur Utama Bank DKI, Agus Haryoto Widodo, menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan mengucapkan terima kasih atas pengertian nasabah.
"Kami pastikan data dan dana nasabah tetap aman. Kami juga membuka kanal komunikasi 24 jam melalui call center dan media sosial resmi," ujarnya.
Agus juga menegaskan komitmen Bank DKI dalam menyelesaikan setiap keluhan nasabah secara profesional, berdasarkan prinsip Perlindungan Konsumen, Prudential Banking, dan Good Corporate Governance (GCG) sesuai regulasi yang berlaku.
Advertisement
